Kotawaringin Timur Targetkan Imunisasi Polio 43.508 Balita

id Kotawaringin Timur, Sampit, Kotim, Imunisasi Polio, Polio

Kotawaringin Timur Targetkan Imunisasi Polio 43.508 Balita

Ilustrasi. (Istimewa)

....Sosialisasi sudah gencar kami lakukan sejak jauh hari agar partisipasi masyarakat tinggi,"
Sampit (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menargetkan mengimunisasi 43.508 balita selama Pekan Imunisasi Nasional Polio pada 8 hingga 15 Maret.

"Kami optimistis bisa mencapai target seratus persen. Sosialisasi sudah gencar kami lakukan sejak jauh hari agar partisipasi masyarakat tinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dr Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Senin.

Pekan imunisasi nasional polio dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia mulai Selasa (8/3).

Di Kotawaringin Timur, kegiatan itu akan dicanangkan oleh Bupati H Supian Hadi di Posyandu Tunas Jaya Perumahan Wengga Agung Kelurahan Baamang Barat Kecamatan Baamang.

Imunisasi akan dilakukan serentak oleh petugas dari Dinas Kesehatan, puskesmas dan puskesmas pembantu yang tersebar di 185 desa/kelurahan di 17 kecamatan.

Faisal berharap tidak ada satu pun balita yang terlewatkan dalam imunisasi itu.

Jajarannya juga terus mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk membawa anak mereka untuk diimunisasi polio.

Imunisasi itu penting untuk mencegah anak terserang polio dan menjadi lumpuh.

Polio atau poliomielitis adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus.

Penyakit itu disebabkan oleh virus poliovirus (PV) yang masuk ke tubuh melalui mulut dan mengifeksi saluran usus.

Virus dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).

Indonesia sebenarnya sudah bebas penyakit polio pada 1997 silam namun kasus polio importasi pertama ditemukan di kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada 13 Maret 2005.

Kasus itu kemudian menyerang 305 orang dalam kurun waktu 2005 sampai awal 2006 sehingga dinyatakan sebagai kejadian luar biasa atau KLB yang tersebar di 47 kabupaten/kota di 10 provinsi.