Harga Karet Pedalaman Barito Utara Turun

id barito utara, harga karet di barito utara, harga karet

Harga Karet Pedalaman Barito Utara Turun

Warga mengikat karet di Sungai Barito di Desa Lemo Kecamatan Teweh Tengah. (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Harga karet di pedalaman Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah pada akhir Maret 2016 turun menjadi Rp4.500 per kilogram setelah sebelumnya Rp5.000/kg.

"Turunnya harga karet ini sudah terjadi dalam sepekan terakhir," kata Irwansyah, salah seorang petani karet di Kelurahan Jambu, Kecamatan Teweh Baru, Rabu.

Irwansyah mengatakan, turunnya harga karet tersebut membuat petani di kabupaten pedalaman Sungai Barito itu kembali terpukul setelah beberapa bulan terakhir membaik.

Anjloknya harga karet itu diduga akibat permainan para tengkulak yang menguasai penjualan karet di daerah tersebut dengan menyesuaikan harga pasar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Masalahnya para petani daerah ini masih dominan tergantung kepada para tengkulak karena sampai sekarang belum ada pabrik karet, padahal hasil panen karet petani cukup banyak," katanya.

Irwansyah mengatakan bahwa turunnya harga karet itu sesuai dengan pengakuan para spekulan karena pihak pabrik di Banjarmasin juga menurunkan harga produk kebun yang dihasilkan rakyat tersebut.

"Kami berharap harga karet kembali membaik guna membantu petani, apalagi saat ini harga barang kebutuhan sehari-hari mengalami kenaikan," katanya yang didukung oleh para petani lainnya.

Karet merupakan salah satu komoditas unggulan masyarakat di kabupaten pedalaman Kalteng karena sebagian besar warga daerah itu berprofesi petani karet, baik bibit lokal maupun unggul.

Luas perkebunan karet rakyat di kabupaten yang terkenal dengan potensi sumber daya alam batu bara itu tercatat 35.646 hektare dengan produksi karet kering mencapai 18.696 ton per tahun.

Semua perkebunan karet rakyat itu tersebar di sembilan kecamatan di wilayah tersebut.