Jakarta (Antara Kalteng) - Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia Badan Pengkajian dan Penetapan Teknologi (BPPT) mengembangkan green petroleum yang bisa menjadi pengganti bahan bakar minyak (BBM) dari fosil.
"Green petroleum ini 80 hingga 100 persen bisa gantikan BBM, karena struktur kimianya mirip. Mirip loh ya, bukan sama," kata Direktur Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia BPPT Adiarso kepada Antara di Jakarta, Rabu.
"Dari sisi fungsi memang berbeda, kalau biofuel yakni biodiesel atau bioethanol itu cuma bisa 20 persen kalau ini bisa gantikan 100 persen," katanya tentanggreen petroleum, yang dikembangkan dari biomassa berbahan limbah sawit.
Adiarso menjelaskan saat ini BPPT baru mengembangkan green petroleum di laboratorium bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.
Ia menambahkan bahwa paling tidak masih butuh waktu dua hingga tiga tahun untuk membuat bahan bakar alternatif itu di pabrik percontohan.
"Pengkajian hingga penerapan teknologi ini sejak awal hingga akhir bisa saja memakan waktu lima hingga 10 tahun. Dan untuk bisa membuat sebuah pilot plant minimal dibutuhkan dana Rp5 miliar," ujar dia.
Ia mengatakan pemanfaatan potensi biomassa harus segera diperluas mengingat Indonesia sudah menjadi net importir minyak bumi dan cadangan batubaranya diperkirakan hanya mampu memenuhi kebutuhan energi hingga 2030.
"Batubara hanya terasa 23 persen dan berkualitas rendah karena yang kualitas baik sudah diekspor semua. Maka di 2031, Indonesia sudah akan menjadi net importir untuk semua energi jenis fosil," ujar dia.
Biomassa, menurut dia, bisa menjadi pilihan karena mampu berperan ganda, sebagai sumber bahan bakar padat yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, bahan bakar cair untuk menggantikan BBM dan gas untuk menggantikan LPG.
Sumber bahan bakar berbasis sawit, ia menjelaskan, menjadi pilihan strategis karena Indonesia merupakan penghasil minyak sawit mentah terbesar di dunia dengan produksi mencapai 32 juta ton per tahun berikut limbah cair maupun padatnya.
Sejauh ini, ia mengatakan, inovasi teknologi bahan bakar berbasis sawit BPPT mencakup Pure Plant Oil (PPO), biodiesel, green petroleum, dimethyl ether, bioethanol, dan biogas.
Berita Terkait
Pj Bupati minta KONI Mura lebih fokus kembangkan prestasi olahraga
Rabu, 24 April 2024 16:10 Wib
DPMD Kapuas gandeng ULM kembangkan BUMDes
Rabu, 24 April 2024 15:45 Wib
Teras Narang: Kerja sama RI-RRT kembangkan pertanian di Kalteng patut diapresiasi
Rabu, 24 April 2024 14:22 Wib
Bupati Kotim: FBHH komitmen bersama lestarikan dan kembangkan kebudayaan
Minggu, 21 April 2024 5:26 Wib
WBP perempuan didukung kembangkan kreativitas kerajinan tangan
Sabtu, 20 April 2024 0:03 Wib
Desa di pesisir Kapuas diajak kembangkan potensi hasil laut
Rabu, 27 Maret 2024 6:33 Wib
DWP Disarpustaka Kapuas kembangkan tanam hidroponik
Senin, 25 Maret 2024 13:39 Wib
DWP Disarpustaka Kapuas kembangkan penanaman sistem hidroponik
Minggu, 17 Maret 2024 19:48 Wib