Waduh! Tongkang Batu Bara Tabrak Tiang Pengaman Jembatan Muara Teweh

id barito utara, tongkang batu bara, jembatan muara teweh

Waduh! Tongkang Batu Bara Tabrak Tiang Pengaman Jembatan Muara Teweh

Tiang fender jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh hampir roboh akibat ditabrak tongkang bermuatan ribaun ton batu bara, Kamis. (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Tongkang bermuatan 3.000 an metrik ton batu bara ditarik kapal penarik (tug boat) Sumber Jaya VIII di Sungai Barito menabrak tiang pengaman (fender) jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

"Saat ini tongkang dan kapal penarik sudah diamankan di kawasan Teluk Mati Kecamatan Teweh Tengah," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Barito Utara, Iwan Fikri di Muara Teweh, Jumat.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (24/11) sekitar 11.30 WIB saat ketinggian air Sungai Barut pada kondisi naik sehingga arus deras ditambah saat kejadian hujan lebat di sertai angin kencang.

Tongkang bermuatan ribuan ton batu bara milik PT Pada Idi yang arealnya di wilayah Kecamatan Lahei rencana mengangkut batu bara ke wilayah Kalimantan Selatan dengan dibantu operator pemandu dari Perusahaan Daerah "Batara Membangun" saat melewati di bawah jembatan tersebut .

"Rencanannya hari ini petugas kami akan melakukan investigasi di lapangan guna diketahui penyebab ditabraknya tiang pengaman jembatan tersebut," katanya.

Akibat dari kejadian itu, tiang pengaman jembatan KH Hasan Basri tersebut terlihat penyok akibat hantaman tongkang bermuatan batu bara.

Sementara Direktur Utara Perusahaan Daerah "Batara Membangun", El Ronny mengatakan pihaknya selaku perusahaan operator pemandu angkutan kapal dan tongkang tetap bertanggung jawab dengan kerusakan salah satu tiang pengaman itu.

"Kami masih menunggu hasil investigasi dari dinas terkait penyebab ditabraknya tiang pengaman tersebut," katanya.

Ronny mengakui saat kejadian bersamaan hujan lebat disertai angin kencang, diduga ikut mengganggu keseimbangan tongkang yang saat itu bagian depannya sudah melewati bawah jembatan.

"Bagian belakang tongkang yang menghantam tiang pengaman, kuat dugaan akibat cuaca saat itu," katanya.

Tongkang saat melewati bawah jembatan itu, dikawal tiga kapal penarik, yakni pada posisi kiri dan kanan serta belakang agar bisa lolos saaat melintasi alur pelayaran di bawah jembatan itu.

"Informasi petugas kami di lapangan saat tongkang mau melewati jembatan dalam posisi benar di jalurnya, namun itu tadi karena hujan dan angin kecang sehingga bagian belakang menabrak tiang pengaman," ujarnya.

Pihaknya masih menunggu hasil investigasi itu, guna mengungkap penyebabnya yakni apakah ada unsur kelalaian dari awak kapal perusahaan atau tidak.

"Ini tetap menjadi tanggung jawab Perusahaan "Batara Membangun", katanya dan menambahkan terkait besaran biaya perbaikannya juga menunggu hasil investigasi.

Tentang sumber pembiayaanya, ia mengatakan juga akan dibahas lebih lanjut bersama perusahaan yang terkait.

"Pada prinsipnya kami siap mengganti tiang pengaman itu dan saat ini tiang berdiameter bagian tengah sepanjang satu meter sudah dipesan di Banjarmasin, Kalsel dan baru dapat dikerjakan saat permukaan air surut," kata Ronny.