Sampit (Antara Kalteng) - Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Jhon Krisli menilai biaya pembangunan daerah tidak akan tertutupi kalau hanya mengandalkan APBD saja, namun harus ada dukungan anggaran dari pemerintah pusat.
Untuk meningkatkan pembangunan Kotawaringin Timur sebaiknya pemerintah daerah tidak hanya bergantung pada APBD dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tapi juga harus jemput bola memanfaatkan dana dari pemerintah pusat, katanya, di Sampit, Senin.
Jhon mengungkapkan, pembangunan di Kotawaringin Timur membutuhkan dana yang cukup besar terutama yang berkaitan dengan infrastruktur daerah.
Untuk memenuhi kebutuhan dana yang sangat besar tersebut pemerintah daerah harus mampu menyakinkan pemerintah pusat agar mendapat alokasi dana dari APBN sebagai dana penopang pembangunan di Kotawaringin Timur.
Pemerintah daerah juga harus dapat memanfaatkan sebaik mungkin Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana pemerintah pusat lainnya yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).
Menurut Jhon, pembangunan infrastruktur yang membutuhkan anggaran besar juga harus dikerjakan secara bertahap yang dilaksanakan melalui program pembangunan tahun jamak.
Seperti rencana pembangunan jembatan penghubung Sampit-Kecamatan Seranau yang diperkiran akan menelan dana sebesar Rp800 miliar lebih, tanpa adanya bantuan dana dari pemerintah pusat jembatan tersebut tidak akan berdiri dalam kurun waktu yang cepat.
"Rencana pembangunan jembatan penghubung Kota Sampit dengan Kecamatan Seranau adalah impian masyarakat yang tinggal di kecamatan tersebut dan untuk mewujudkan impian mereka perlu dana yang sangat besar," katanya.
Untuk mendapatkan dana dari pemerintah pusat dibutuhkan kecermatan dan kejelian semua kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kotawaringin Timur untuk lebih proaktif melakukan lobi ke pusat dengan mengusulkan progam pembangunan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Lewbih lanjut Jhon mengatakan, dengan strategi jemput bola dan memanfaatkan dana dari pemerintah pusat diharapkan program pembangunan di Kotawaringin Timur dapat tercapai dengan maksimal seperti yang diharapan masyarakat.
"Dengan adanya bantuan anggaran dari pemerintah pusat kami yakin progam pembangunan yang berskala besar akan terwujud," terangnya.
Jhon mengatakan, pemerintah daerah juga harus mengundang dan menyakinkan sejumlah investor besar untuk menanamkan investasi mereka khususnya di bidang perekonomian kerakyatan, sebab masih banyak potensi daerah yang belum dikelola dengan maksimal.
Salah satu contoh adalah Kotawaringin Timur siap berswasembada beras dengan mencetak ribuan hektare sawah baru.
Untuk wilayah Selatan terkenal dengan hasil palawija dan sawah maka akan dijadikan sentra tanaman pangan, kemudian wilayah Utara terkenal dengan perkebunan karet dan kelapa sawit maka industri harus dibangun disana.
"Semua potensi itu bisa dikerjakan dengan melakukan kerja sama dengan investor, jadi tidak hanya perkebunan kelapa sawit yang dikerjakan oleh investor, sektor perkebunan lainnya juga memiliki peluang besar," kata Jhon Krisli.
Berita Terkait
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Kotim rekrut 51 panwaslu kecamatan
Sabtu, 27 April 2024 20:57 Wib
Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel
Sabtu, 27 April 2024 20:48 Wib
Bunda PAUD Kotim resmikan sekolah tiga bahasa di Sampit
Sabtu, 27 April 2024 17:57 Wib
Penuh perjuangan, 'Asan' si orang utan dievakuasi dari kawasan bandara di Sampit
Sabtu, 27 April 2024 5:09 Wib
SMPN 1 Sampit ajarkan siswa respons cepat dan efektif hadapi bencana
Sabtu, 27 April 2024 4:38 Wib
161 calon haji Kotim matangkan persiapan berangkat ke Tanah Suci
Jumat, 26 April 2024 17:27 Wib
Empat perwira di Polres Kotim dimutasi
Jumat, 26 April 2024 7:24 Wib
Pengurus PKK di Kotim diingatkan bantu program pemerintah
Jumat, 26 April 2024 7:13 Wib