KAHMI Sayangkan Oknum Sembarangan Pasang Spanduk Mengatasnamakan Agama

id KAHMI Kalteng, Tolak Habib Rizieq, FPI Ditolak, Islam Kalteng, Palangka Raya, Rusliansyah KAHMI, Ketua KAHMI, Oknum Islam, Umat Islam Kalteng, Imam FP

KAHMI  Sayangkan Oknum Sembarangan Pasang Spanduk Mengatasnamakan Agama

Ketum KAHMI Kalteng, Rusliansyah (FOTO ANTARA Kalteng/Rendhik Andika)

Kalau memang hendak melakukan penolakan seharusnya jangan membawa nama-nama agama, saya lihat di provinsi lain cukup dengan mengatasnamakan masyarakat saja

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Ketua Umum Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Provinsi Kalimantan Tengah, Rusliansyah menyayangkan adanya sikap oknum-oknum yang memasang spanduk di beberapa wilayah kabupaten/kota di daerah tersebut mengatasnamakan agama Islam terkait penolakan terhadap Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.

"Yang saya bingungkan Habib Rizieq itu imam besarnya FPI bukan imam besar umat Islam secara global, kenapa sampai ada oknum yang memasang spanduk dengan mengatasnamakan umat Islam di Kalteng menolak hal tersebut. Padahal saya yakin di Kalteng tidak ada yang beranggapan bahwa Habib Rizieq merupakan imam besar umat islam keseluruhan," katanya, di Palangka Raya, Sabtu.

Hal itu disampaikan Rusli karena adanya adanya spanduk di beberapa kabupaten/kota di Kalteng dengan bertuliskan 'Umat Islam Palangka Raya Menolak Habib Rizieq Shihab Sebagai Imam Besar Umat Islam Indonesia' bahkan spanduk tersebut juga terdapat di Kabupaten Katingan, Lamandau, Seruyan, Pulang Pisau, dan Kotawaringin Timur yang masing-masing mengatasnamakan umat islam setempat.


Menurutnya, keberadaan spanduk dikhawatirkan membuat suasana tidak kondusif, sebab kondisi di Kalteng saat ini cukup aman, tentram dan damai. Yang disayangkan adalah membawa-bawa nama umat Islam atau mengatasnamakan agama.

"Kalau memang hendak melakukan penolakan seharusnya jangan membawa nama-nama agama, saya lihat di provinsi lain cukup dengan mengatasnamakan masyarakat saja. Bahkan sebelumnya masyarakat yang mengatasnamakan suku Dayak juga telah melakukan aksi penolakan, dan saya rasa itu sudah cukup untuk menunjukkan sikap rakyat Kalteng," ungkap Rusli.

Rusli menjelaskan, apabila ada yang hendak membawa-bawa nama agama, seharusnya lakukan rapat koordinasi dulu kepada seluruh tokoh umat beragama Kalteng jangan seenaknya mengambil sikap sendiri, takutnya ada yang salah persepsi atau berpikiran lain meski tujuannya baik.

"Saya ingatkan agar semua masyarakat, khususnya umat Islam jangan sampai terprovokasi hal-hal yang merugikan. Selain itu, mohon yang membuat spanduk tersebut juga dapat mencabutnya karena mengatasnamakan umat islam keseluruhan," demikian Rusli.