Sampit (Antara Kalteng) - Camat Seranau Siti Rahmaniar mengharapkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menambah kapal feri di Sampit supaya warga tidak harus antre lama di pelabuhan penyeberangan sepeda motor.
"Saat ini, baru satu ada feri penyeberangan sepeda motor. Akibatnya, warga harus menunggu cukup lama ketika hendak menyeberang. Masyarakat berharap ada tambahan feri karena jumlah penggunanya juga meningkat," kata Camat Seranau, Siti Rahmaniar di Sampit, Jumat.
Saat ini ada dua kecamatan di Kotawaringin Timur yang masih terisolasi jalan darat yakni Seranau dan Pulau Hanaut. Padahal, letak Kecamatan Seranau dari pusat Kota Sampit hanya terpisah Sungai Mentaya.
Akibat keterisolasian ini, pembangunan di dua kecamatan itu lebih lamban dibanding kecamatan lainnya di kawasan kota. Saat ini masyarakat mengandalkan kelotok penyeberangan penumpang dan barang serta feri penyeberangan sepeda motor.
Keberadaan feri penyeberangan sangat dibutuhkan karena sebagian besar masyarakat di kawasan seberang setiap hari beraktivitas di pusat Kota Sampit. Begitu pula sebaliknya, cukup banyak pegawai negeri yang bertugas di Seranau maupun warga yang bekerja di kecamatan seberang itu.
Usulan penambahan feri itu juga disampaikan warga masyarakat saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan pada 30 Januari. Masyarakat sangat berharap usulan itu dipenuhi.
"Kami tahu bahwa usulan juga banyak disampaikan masyarakat di kecamatan lain. Tapi kami berharap ini menjadi perhatian karena memang sangat dibutuhkan," kata Rahmaniar.
Anggota DPRD Kotawaringin Timur dari daerah pemilihan Kecamatan Baamang dan Seranau, Dadang H Syamsu mengatakan, dua kecamatan di kawasan seberang harus mendapat perhatian serius. Kondisi pembangunan di kawasan seberang masih tertinggal sehingga harus diperhatikan.
"Masalah infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, menjadi masalah yang banyak disampaikan dan menjadi harapan masyarakat. Kami akan terus berusaha memperjuangkannya," kata Dadang.
Kondisi dua kecamatan di kawasan seberang harus menjadi perhatian. Sangat ironis ada kecamatan yang yang terisolasi dan kemajuannya lambat padahal lokasinya sangat dekat dengan pusat kota.
Berita Terkait
DLH Kotim bersihkan tumpukan di depo sampah
Rabu, 18 Desember 2024 23:29 Wib
Proyek Seribu Pintu wujud kepedulian Minamas terhadap kesejahteraan karyawan
Rabu, 18 Desember 2024 22:03 Wib
Bupati Kotim instruksikan permudah perizinan investasi
Rabu, 18 Desember 2024 21:47 Wib
Pemkab Kotim minta seluruh aparatur desa didaftarkan jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan
Rabu, 18 Desember 2024 13:30 Wib
Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat
Rabu, 18 Desember 2024 12:17 Wib
Komisi III sebut perlunya terobosan untuk atasi kekurangan dokter di Kotim
Selasa, 17 Desember 2024 21:26 Wib
Pemkab Kotim uji coba Swalayan UMKM Sampit
Selasa, 17 Desember 2024 21:08 Wib
Lapas Sampit laksanakan penandatanganan putusan pengadilan 30 warga binaan
Selasa, 17 Desember 2024 21:02 Wib