Tamiang Layang (Antara Kalteng) - Hermansyah alias Herman (32) warga Desa Wungkur Nanakan RT 02, Kecamatan Awang, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah ditemukannya tewas dalam kondisi mengapung tanpa busana di sungai Awang, Senin sekitar pukul 06.00 WIB.
"Dari hasil keterangan masyarakat setempat, meninggalnya Herman diduga karena lemas akibat mabuk obat keras daftar G (koplo)," ungkap Kapolres Barito Timur, AKBP Raden Petit Wijaya SIK melalaui Kaposlek Awang, Iptu Suroso Pawoh, Senin.
Menurut Suroso, dari keterangan warga setempat yang dihimpun pihaknya, pada hari Sabtu (4/3/2017) sekitar pukul 10.00 wib, Herman terlihat dalam kondisi teler akibat mengengak satu keping Charnopen (zenith) berisi 10 biji dan lima bungkus dextro berisi masing-masing 10 butir.
Sehabis menenggak, Herman yang sudah mulai teler terlihat berjalan hanya mengenakan sarung (tapih) tanpa mengenakan pakaian satu helai dibadan dan mulai berbicara tidak karuan alias ngawur.
Warga setempat yang mengenalnya meminta untuk segera pulang ke rumah orang tuanya. Namun Herman berjalan menuju gang buntu dan terus berjalan ke arah sungai Awang.
"Orang tua Herman, Bambang Suriadi juga melakukan pencarian selama dua hari sejak Sabtu sore. Tapi Herman belum ditemukan," ungkapnya.
Entah ada firasat apa, jelas Suroso, Bambang sudah melakukan pencarian anaknya pada pagi hari sekitar pukul 05.00 wib dengan menyisiri alur sungai awang. Akhirnya Bambang menemukan sesosok mayat lelaki yang mengapung dan belakangan diketahui adalah anaknya.
"Mungkin karena firasat orang tua, akhirnya menemukan sendiri dengan mencari menyusuri sungai awang," kata Suroso.
Atas peristiwa ini, Suroso menghimbau pemuda dan warga setempat agar tidak mudah terpancing mengkonsumsi narkoba. Penyalahgunaan edar gelap narkoba merusak kesehatan dan membahayakan penggunanya karena tidak bisa mengontrol pikiran dan emosional. Akibatnya, nyawa bisa melayang.