Jakarta (Antara Kalteng) - Para pemimpin dan wakil dari 21 negara anggota Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) menandatangani Jakarta Concord, dokumen panduan bagi negara anggota menanggapi tantangan di kawasan dan global.
Penandatanganan Jakarta Concord itu dilakukan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta, Selasa.
Dokumen yang berjudul "Promoting Regional Cooperation for a Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean" itu bertujuan untuk meletakkan pondasi dan menentukan arah kerja sama organisasi negara-negara Samudera Hindia tersebut pada tahun-tahun mendatang.
Dalam dokumen tersebut, para anggota menyatakan komitmen untuk membangun Samudera Hindia yang damai, stabil, dan makmur melalui kerja sama di berbagai bidang dengan beberapa prioritas, yaitu promosi keamanan maritim, meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi.
Selain itu, IORA juga mempromosikan pengelolaan dan pengembangan perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, meningkatkan pengelolaan risiko bencana, memperkuat kerja sama akademis dan iptek, mendorong pariwisata dan pertukaran budaya, ekonomi biru (blue economy), dan pemberdayaan peran wanita dalam ekonomi.
Pada sesi pembukan KTT IORA, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Samudera Hindia sebagai kawasan masa depan.
"Dulu Samudera Atlantik menjadi pusat dunia dalam 30 tahun terakhir berpusat di Pasifik, dan Indonesia percaya Samudera Hindia di ambang keperkasaan," ujar Presiden Jokowi.
Presiden RI mengingatkan bahwa masing-masing negara memang akan cenderung memajukan kepentingan nasionalnya. Namun, nasionalisme tidak akan dapat hidup tanpa ada internasionalisme.
Menurut Presiden Jokowi, kehadiran para pemimpin dan wakil negara-negara IORA dalam KTT itu menunjukkan komitmen kuat IORA dalam kerja sama internasional untuk mencari berbagai solusi dan memanfaatkan peluang.
Menlu Retno L.P. Marsudi mengatakan untuk mengimplementasikan berbagai prioritas yang terkandung di dalam Jakarta Concord, negara-negara IORA juga telah menyetujui sebuah dokumen Rencana Aksi IORA 2017-2021, yang menjabarkan rencana kegiatan terkait prioritas-prioritas tersebut untuk masa mendatang. Rencana Aksi itu terdiri dari inisiatif-inisiatif jangka pendek, menengah, dan panjang.
Selain penandatanganan Jakarta Concord, negara-negara IORA menyetujui Deklarasi IORA untuk Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme dan Ekstremisme Kekerasan.
Deklarasi itu menguatkan komitmen kerja sama negara IORA dalam melawan ancaman terorisme dan ekstrimisme kekerasan, antara lain melalui kerja sama dan koordinasi, dialog, pertukaran informasi, praktik-praktik terbaik serta melawan ideologi terorisme dan ekstrimisme.
Negara-negara IORA juga sepakat untuk menyebarkan nilai-nilai positif seperti toleransi dan keanekaragaman sebagai norma pergaulan di kawasan Samudra Hindia.
IORA adalah organisasi regional yang memiliki 21 negara anggota, yaitu Australia, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Afrika Selatan, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab dan Yaman.
IORA memiliki tujuh negara mitra wicara, yaitu Inggris, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, Mesir, Jepang, dan China.
Berita Terkait
Usai Hadiri KTT IORA, Presiden Sri Lanka Kunjungi Presiden Jokowi
Rabu, 8 Maret 2017 15:23 Wib
KTT IORA 2017 Resmi Ditutup Presiden Jokowi
Rabu, 8 Maret 2017 13:17 Wib
Jokowi Ajak Para Pemimpin Negara KTT IORA Mencoba Kursi Rotan
Selasa, 7 Maret 2017 15:04 Wib
Istri-istri Kepala Pemerintahan KTT IORA, Dijamu Iriana Widodo
Selasa, 7 Maret 2017 14:34 Wib
Jokowi : Yakin Kawasan Samudera Hindia Jadi Pos Kunci Dunia
Selasa, 7 Maret 2017 14:27 Wib
Rapat Persiapan KTT IORA 2017 Dipimpin Presiden Jokowi
Kamis, 2 Maret 2017 14:13 Wib