Bupati Seruyan Optimistis Target PAD Perubahan Tercapai

id Seruyan, PAD, Bupati Seruyan, Sudarsono, target PAD

Bupati Seruyan Optimistis Target PAD Perubahan Tercapai

Bupati Seruyan Sudarsono - (Foto: IG protokol_komunikasi_seruyan)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah, Sudarsono optimistis target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam perubahan APBD 2017 dari Rp50,5 miliar menjadi Rp102,7 miliar bisa tercapai.

"Kita optimistis target PAD pada perubahan APBD 2017 dapat terealisasi 100 persen, bahkan mungkin lebih," katanya di Kuala Pembuang, Selasa.

Orang nomor satu di "Bumi Gawi Hatantiring" ini menyebutkan, hingga Agustus 2017 capaian PAD dalam APBD murni sudah melampaui target, yakni Rp69,2 miliar atau 136,92 persen dari target Rp50,5 miliar.

Kemudian, berdasarkan realisasi pencapaian dan target PAD selama beberapa tahun terakhir selalu mengalami peningkatan, yakni pada 2012 sebesar Rp17,16 miliar, pada 2013 sebesar Rp20,25 miliar, pada 2014 sebesar Rp30,26 miliar, dan terakhir pada 2016 Rp35,4 miliar.

"Setiap tahun target PAD meningkat dan kita selalu berhasil merealisasikan target tersebut, karena itulah, walau target PAD dalam perubahan APBD meningkat 103, 26 persen, kita yakin target tersebut dapat tercapai," katanya.

Ia mengatakan, kerja keras untuk merealisasikan PAD tersebut dilakukan dalam rangka mengurangi ketergantungan pembiayaan daerah yang sebagian besar masih berasal dari dana perimbangan atau dana bagi hasil pemerintah pusat dan provinsi, sehingga Seruyan dapat menjadi daerah yang mandiri dalam membiayai pembangunannya.

"Karena itu, saya meminta kepada seluruh satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) dapat bekerjasama dan bekerja keras untuk mencapai target PAD sesuai dengan yang nanti akan ditetapkan," katanya.

Sementara, Kepala Badan Pengelola Perpajakan dan Retribusi Daerah (BPPRD) Seruyan Markus menambahkan, penerimaan PAD Seruyan untuk periode Januari-Agustus 2017 mencapai Rp69,2 miliar atau 136,92 persen dari target Rp50,5 miliar.

Sumber penerimaan PAD tersebut berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

"Penerimaan PAD ini sangat memungkinkan untuk terus dipacu sesuai dengan peningkatan target yang kita inginkan," katanya.