Muara Teweh (Antara Kalteng) - Petani padi sawah di Desa Rarawa, Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mengeluhkan tanaman padi musim tanam April-September 2017 rusak akibat serangan hama walang sangit (Leptcorisa oratorius) dan burung.
"Memang padi yang diserang hama luasnya hanya sekitar satu hektare lebih, namun sudah meresahkan petani di daerah ini karena hasil panen padi dipastikan tidak optimal," kata Masrin, petani padi sawah di Desa Rarawa, Kecamatan Gunung Timang, Rabu.
Menurut dia, serangan hama pada musim tanam tahun ini cukup mengganggu petani karena jumlah populasi burung pipit cukup banyak bisa mencapai ratusan hingga ribuan ekor, sehingga petani kawalahan mengatasinya.
Selain itu, hamparan padi sawah petani pada salah satu sentra tanaman padi sawah di Barito Utara ini rusak akibat serangan hama walang sangit, yakni serangga penggangu yang sering mengeluarkan aroma sangat menyengat dan menimbulkan kerusakan tanaman padi sawah warga.
"Banyak hama ini diperkirakan akibat curah hujan masih banyak saat musim kemarau di daerah ini, sehingga perkembangannya sangat banyak. Untuk mengurangi dampak hama itu, kami memberikan pestisida pada tanaman padi tersebut," katanya lagi.
Tanaman padi sawah di Desa Rarawa pada musim tanam tahun ini sekitar 100 hektare dengan varietas padi inpari yang dinilai petani setempat cocok dikembangkan pada lahan padi sawah semiteknis irigasi itu.
Kepala Dinas Pertanian Barito Utara Setia Budi melalui Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Mujiburrahman mengatakan, pihaknya segera turun ke lapangan untuk membantu petani mengatasi serangan hama burung dan walang sangit tersebut.
"Hari ini atau besok rencananya kami turun ke lahan padi sawah di Desa Rarawa untuk mengatasi serangan hama yang menyerang tanaman padi petani, dan untuk penanganan sementara petani kami ajak membuat garuntang atau rengge (jala) untuk mengatasi serangan burung dan walang sangit disemprot menggunakan pestisida obat regent," kata dia pula.
Tanaman padi musim tanan April-September tahun ini di Barito Utara hanya seluas 1.900 hektare tersebar pada sentra produksi padi sawah di Kecamatan Teweh Selatan, Gunung Timang dan Montallat.
"Memang musim tanam kali ini sedikit luasannya, karena biasanya menghadapi musim kemarau petani tidak membuka lahan pertanian khususnya padi tidak seluas musim tanam Oktober-Maret," ujarnya lagi.