Sampit (Antara Kalteng) - Obyek wisata Pantai Ujung Pandaran di Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, rusak akibat tergerus abrasi.
Sekretaris Komisi III DPRD Kotawaringin Timur Hero Harapano Manddaw di Sampit, Sabtu, mengatakan, kerusakan pantai tersebut mengganggu kenyamanan pengunjung.
"Selain mengganggu kenyamanan, abrasi juga merusak keindahan pantai. Butuh penangan dan perhatian serius dari pemerintah daerah agar kerusakan tidak meluas," tambahnya.
Abrasi tersebut terjadi akibat kuatnya hantaman gelombang laut Jawa hingga menimbulkan dampak kerusakan yang parah di obyek wisata Pantai Ujung Sampit.
Hero mengungkapkan, pada 2017 ini DPRD telah menyetujui anggaran untuk penataan obyek wisata Pantai Ujung Pandaran, sekarang tinggal pemerintah daerah, dalam hal ini satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) melaksanakan program kerjanya.
"Untuk menyelamatkan obyek wisata Pantai Ujung Pandaran perlu ada sabuk pantai untuk memecah ombak," katanya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan abrasi tidak hanya merusak obyek wisata Pantai Ujung Pandaran sana, namun juga sudah merobohkan rumah nelayan yang ada di tepi pantai, bahkan sudah lebih dari 20 rumah terpaksa dibongkar karena pondasinya ambles akibat abrasi yang terus meluas cukup cepat.
Kini abrasi terus meluas dan sudah hampir mencapai badan jalan di objek wisata berjarak 85 kilometer dari Sampit. Jika tidak segera ditangani, abrasi dikhawatirkan akan kembali menghancurkan rumah warga dan aset wisata lainnya yakni pintu gerbang, rumah betang dan bangunan lain yang dibangun pemerintah di lokasi itu.
Sebelumnya juga diinformasikan di tahun anggaran 2017 pemerintah pusat akan membangun sabuk pantai di wilayah obyek wisata Pantai Ujung Pandaran Sampit tersebut, namun sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan dimulai proyek tersebut.
Sabuk pantai tersebut nantinya berupa pemasangan kantong serat kain kuat berbentuk semacam pipa besar berdiameter satu meter yang akan diisi pasir. Sebelumnya tim pemerintah pusat sudah melakukan survei dan penentuan titik nol pembuatan sabuk pantai sepanjang 2.500 meter.
Program sabuk pantai sudah dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia dan berhasil mencegah abrasi makin parah. Bahkan lokasi bekas abrasi bisa kembali menjadi daratan dan dikembalikan seperti semula.
Pemerintah daerah sudah memprogramkan penataan Pantai Ujung Pandaran agar menjadi objek wisata yang lebih menarik lagi. Nelayan yang bermukim di pantai akan direlokasi ke perumahan yang sudah disiapkan secara bertahap. Saat ini sudah ada 88 rumah siap huni yang dibangun menggunakan dana APBN pada 2015.
Berita Terkait
Bupati Kotim ingatkan pegawai RSUD Murjani terus tingkatkan pelayanan
Minggu, 19 Mei 2024 19:08 Wib
Pemuda Kotim gelar parade di Sampit, serukan pentingnya peduli lingkungan
Minggu, 19 Mei 2024 15:34 Wib
Legislator yakin pabrik pengolahan limbah medis di Sampit bermanfaat luas
Minggu, 19 Mei 2024 15:15 Wib
Pemkab Kotim lunasi pembayaran dana hibah Pilkada 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 22:22 Wib
15 sekolah di Kotim jalani penilaian CSA 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 20:58 Wib
Disdik bangga LKP di Kotim satu-satunya penerima bantuan Kemendikbudristek
Sabtu, 18 Mei 2024 19:51 Wib
Sekda Kotim dampingi keberangkatan jamaah calon haji hingga ke embarkasi
Sabtu, 18 Mei 2024 18:54 Wib
Pemkab Kobar studi tiru pengolahan dan kerajinan kulit Magetan
Sabtu, 18 Mei 2024 13:11 Wib