Waduh! 16.904 Warga Seruyan Belum Rekam E-KTP

id Disdukcapil Seruyan, Mansyur Ibrahim, E-KTP

Waduh! 16.904 Warga Seruyan Belum Rekam E-KTP

Salah satu warga memperlihatkan KTP elektronik. (Foto Antara Kalteng/Ronny NT)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, mencatat 16.904 warga di daerah tersebut belum melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP).

"Tercatat ada 109.857 jiwa warga Seruyan wajib KTP, 92.953 jiwa di antaranya sudah melakukan perekaman, namun sekitar 16.904 jiwa masih belum melakukan perekaman E-KTP," kata Kepala Disdukcapil Seruyan, Mansyur Ibrahim di Kuala Pembuang, Kamis.

Dikatakan, sebagian besar warga yang belum melakukan perekaman dan cetak E-KTP tersebar di sejumlah kecamatan adalah warga pendatang dari luar yang bekerja di perkebunan kelapa sawit.

"Kalau untuk perekaman E-KTP bagi warga asli Seruyan sebenarnya sudah hampir tuntas, yang banyak belum merekam itu adalah pendatang yang bekerja di perkebunan sawit," katanya.

Dijelaskan, secara umum perekaman E-KTP sudah berjalan dengan baik, namun masih terkendala oleh banyak faktor di antaranya adalah faktor geografis.

Ada banyak wilayah atau desa di Seruyan jaraknya jauh dan medan yang sulit sehingga tidak mudah untuk dijangkau, terutama desa-desa yang berada di hulu Seruyan.

Akibatnya banyak masyarakat di daerah hulu yang sangat sulit mencapai lokasi pelayanan administrasi kependudukan yang berada di kecamatan, begitu juga sebaliknya, petugas yang diturunkan juga kesulitan mencapai desa untuk memberikan pelayanan administrasi kependudukan termasuk rekam E-KTP.

"Di masing-masing kecamatan itu sudah ada alat perekaman E-KTP, namun banyak warga desa yang harus menempuh jarak yang jauh, melalui medan yang sulit dan mengeluarkan biaya besar untuk menuju kecamatan. Hal ini yang kemudian membuat warga enggan melakukan rekam E-KTP," katanya.

Ia menambahkan, selain masalah geografis, perekaman E-KTP juga terkendala oleh masih rendahnya kesadaran masyarakat di "Bumi Gawi Hatantiring" tentang pentingnya administrasi kependudukan dan catatan sipil.

"Selain karena memang ada berbagai kendala, perlu juga kita pahami di lapangan bahwa realisasi E-KTP tidak akan bisa mencapai 100 persen, karena setiap hari selalu ada saja warga yang menjadi wajib KTP," katanya.