Beruntung api yang sudah menghanguskan ruangan genset dan plafon gedung tersebut belum menjalar keluar ke lingkungan bangunan Rektorat, setelah beberapa warga melihat peristiwa itu dan segera melakukan pemadaman.
"Peristiwa itu terjadi pertama kali diketahui oleh salah seorang tukang bangunan yang sedang bekerja di lingkungan Gedung Rektorat tersebut. Ia dan sejumlah rekannya langsung melakukan pemadaman terhadap api yang hendak membakar plafon gedung di sekitar genset itu," kata salah satu anggota pemadam swakarsa Jeans, Minggu.
Percikan api yang keluar dari tombol panel pengatur listrik di gedung Rektorat dengan cepat ditanggulangi oleh sejumlah warga yang kebetulan berada di sekitar lokasi.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.20 WIB, dan tidak ada korban dalam hal tersebut. Hanya saja sejumlah tombol panel yang ada di dalam gudang genset hangus terbakar.
"Kami datang api sudah dipadamkan warga," ucap Jeans.
Berdasarkan pantauan di lapangan, anehnya siang itu tidak ada pemadaman listrik di kawasan tersebut. Entah mengapa genset yang diduga tidak dinyalakan itu tiba-tiba korsleting dan mengeluarkan percikan api.
Beruntungnya genset berukuran besar itu tidak menggunakan bahan bakar bensin. Apabila menggunakan bensin tentunya genset tersebut akan meledak.
Siang itu juga Jendri orang yang pertama kali melihat kejadian tersebut dibawa ke Mapolres setempat untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Hal itu mengantisipasi adanya dugaan sabotase yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.