Wabup Bartim Jadi Tukang Sunat Massal Disaksikan Bupati

id wabup bartim, sunat massal, bupati bartim

Wabup Bartim Jadi Tukang Sunat Massal Disaksikan Bupati

Wabup Bartim H Surianyah menyunat seorang anak disaksikan Bupati Bartim Ampera AY Mebas dan ketua PHBI H Rusdianor beserta pengurus, perwakilan Kodim 1012 Buntok, Sersan H. Abdul Rahman dan Kabag Kesra Tugu Nahas di aula serbaguna Masjid Al Rahman Ta

Tamiang Layang (Antara Kalteng) - Wakil Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, H Suriansyah mendadak jadi tukang sunat anak warga pada kegiatan sunatan masal oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) setempat di aula serbaguna Masjid Ar Rahman Tamiang Layang, Kamis.

"Sampai 5 orang anak, disuntik (anti nyeri) dulu. Biarkan beberapa waktu sampai suntikan bereaksi baru kita sunat," kata Wabup Suriansyah disaksikan Bupati Bartim Ampera AY Mebas.

Kepada wartawan, Ampera mengapresisi kegiatan yang dilaksanakan PHBI Bartim dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1437 Hijriah. 

Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan PHBI itu merupakan bentuk kreatifitas yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Saya harapkan kegiatan seperti ini dapat terus terselenggara dan bisa bekerjasama dengan OPD terkait maupun Puskesmas untuk dia jadikan kegiatan populis pada akan datang," kata Ampera.

Menurut Ampera, sunatan merupakan salah satu ajaran dari agama yang bermanfaat sebagai pembersihan fisik sebagai satu syarat sahnya ibadah. 

Sementara dari pandangan kesehatan yakni membuang anggota tubuh yang menjadi tempat persembunyian kotoran.

Ketua PHBI Bartim H Rusdianor mengatakan, dari target 60 anak kini sudah terdata ada 80 anak yang ikut sunatan masal.

"Dengan adanya dorongan dan bantuan dari Pemerubtah Daerah setempat, maka acara ini bisa diselenggarakan. Banyaknya yang ikut sunatan masal ini merupakan apresiasi juga dari masyarakat setempat," kata Rusdianor.

Dari pantauan Antara Kalteng, Wabup H Suriansyah pertama-tama menyiapkan peralatan medis berupa alat sunat laser bertenaga listrik diikuti membersihkan peralatan dan sterilisasi tangan.

Anak warga yang disunat dipanggil sebanyak lima orang untuk disuntik anti nyeri. Setelah beberapa waktu, anak - anak tersebut di panggil lagi untuk disunat dengan posisi tubuh berbaring.

Dalam proses penyunatan, terdengar teriakan histeris dan ada pula anak yang membacakan ayat suci Al-Quran. Selesai disunat, anak diberikan santunan uang, kopiah (peci), baju muslim dan sarung.