Waduh! 675 Haktarae Padi Hazton di Barito Utara Terendam Banjir

id pemkab barut, padi Hazton, padi terendam, Padi Hazton di Barito Utara Terendam Banjir, muara teweh

Waduh! 675 Haktarae Padi Hazton di Barito Utara Terendam Banjir

Lahan padi sawah teknologi Hazton di Kelurahan Montallat 2 Kecamatan Montallat terendam banjir, Rabu (29/11/17). Ist

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Seluas 675 dari 1.000 hektare tanaman padi sawah dengan teknologi Hazton pada musim tanam Oktober-Maret 2017/2018 di sejumlah kecamatan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah terendam banjir akibat meluapnya Sungai Barito dan anak sungainya.

"Tanaman padi Hazton yang baru berusia satu bulan ini terendam sudah tiga hari dengan ketinggian banjir antara 1-1,5 meter dan diperkirakan semuanya mati," kata Kepala Dinas Pertanian Barito Utara (Barut), Setia Budi di Muara Teweh, Rabu.

Menurut Budi, tanaman padi Hazton yang terendam banjir antara lain di lahan persawahan Kelurahan Montallat II seluas 100 hektare, Kelurahan Tumpung Laung II ada 75 hektare, Kelurahan Tumpung Laung I ada 50 hektare, Pepas seluas 125 hektare, Paring Lahung 50 hektare masing-masing Kecamatan Montallat.

Kemudian lahan padi sawah di Desa Rarawa 100 Hektare, Kandui 50 hektare, Majangkan 25 hektare, Baliti 50 hektare dan Ketapang 50 haktare Kecamatan Gunung Timang.

"Tanaman yang tidak kena banjir karena jauh dari sungai berada di lahan pertanian Desa Trinsing, Trahean dan Transbangdep di Kecamatan Teweh Selatan seluas 165 hektare dan Desa Jamut Kecamatan Teweh Timur mencapai 160 hektare," katanya.

Budi mengatakan tanaman padi Hazton yang mati itu bibitnya merupakan bantuan dari pemerintah dengan varietas padi hibrida dengan mendapat 50 kilogram per hektare setiap petani selian itu pupuk organik.

Terkait matinya tanaman padi Hazton ini akibat banjir akan pihaknya laporkan kepada Pemerintah Pusat.

"Kita berharap pemerintah pusat mengganti benih padi baru lagi untuk menggantikan tanaman yang mati," kata dia.

Dia menjelaskan, penerapan sistem Hazton salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi padi dan mendukung upaya swadaya beras nasional.

Tanam padi Hazton tersebut mirip dengan cara jajar legowo, namun bedanya metode Hazton mengandalkan anakan yang ditanam sekitar 20-30 benih per rumpun tanam.

Anak yang ditanam berumur 30-35 hari di persemaian dengan menggunakan pupuk organik (pupuk kandang). Metode itu sudah berhasil dikembangkan di Kalimantan Barat.

"Metode Hazton tersebut di tanam pada lahan di sentra padi sawah di empat kecamatan yang sebagian lahannya merupakan lahan program pencetakan sawah kerja sama TNI-AD di daerah ini," kata Budi.

Pada musim tanam Oktober 2017 sampai Maret 2018 ditargetkan tanaman padi seluas 8.972 hektare yakni padi sawah seluas 3.100 hektare tersebar di Kecamatan Gunung Timang, Teweh Tengah, Teweh Selatan, Teweh Timur, dan Montallat, sedangkan padi ladang seluas 5.872 hektare tersebar di sembilan kecamatan.

"Saat ini baru tanaman padi Hazton yang mulai ditanam pada musim tanam okmar (Oktober-Maret) dan kini terendam banjir, sedangkan padi sawah varietas lainnya sebagian besar baru masih menyemai," ujar Budi.