Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Seruyan Sugian Noor di Kuala Pembuang, Jumat, mengatakan, varietas padi unggul lokal yang sedang dikembangkan yakni padi balimau dan geragai.
"Kami sedang coba di daerah pasang surut pada lahan seluas seperempat hektare di sekitar rumah jabatan Bupati Seruyan," katanya.
Mantan Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Seruyan ini menjelaskan, padi balimau dan padi geragai merupakan jenis padi ladang yang berasal dari Desa Panimba Raya, Kecamatan Danau Seluluk.
Baca: Seruyan Galakkan Tanam Mangrove Cegah Abrasi Pantai
Kedua jenis padi tersebut telah lama digunakan oleh petani ladang untuk konsumsi sendiri khususnya petani ladang di daerah hulu Seruyan dengan kondisi tanah yang didominasi dataran tinggi atau perbukitan seperti Kecamatan Danau Sembuluh, Kecamatan Danau Seluluk, Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.
Padi geragai dan balimau memiliki batang lebih tinggi dari padi biasa dengan masa panen 5-6 bulan dengan hasil rata-rata lima ton per hektare.
Kedua jenis padi itu juga memiliki banyak keunggulan seperti mampu tumbuh dan berproduksi pads lahan agak tandus, cenderung tahan pada kondisi kekurangan atau kelebihan air, lebih tahan hama dan penyakit.
Kemudian, pada fase vegetatif cenderung tidak disukai hama karena daun dan batang lebih keras serta rasa yang tidak disenangi. Selain itu, beras yang dihasilkan baunya lebih harum dengan kadar air lebih rendah.
"Mudah-mudahan pengembangan benih padi unggul lokal bisa berjalan dengan baik, dan ke depan dapat terus kita kembangkan lalu kemudian akan disalurkan ke para petani untuk mendukung swasembada pangan di Seruyan," katanya.
Kedua jenis padi tersebut telah lama digunakan oleh petani ladang untuk konsumsi sendiri khususnya petani ladang di daerah hulu Seruyan dengan kondisi tanah yang didominasi dataran tinggi atau perbukitan seperti Kecamatan Danau Sembuluh, Kecamatan Danau Seluluk, Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun.
Padi geragai dan balimau memiliki batang lebih tinggi dari padi biasa dengan masa panen 5-6 bulan dengan hasil rata-rata lima ton per hektare.
Kedua jenis padi itu juga memiliki banyak keunggulan seperti mampu tumbuh dan berproduksi pads lahan agak tandus, cenderung tahan pada kondisi kekurangan atau kelebihan air, lebih tahan hama dan penyakit.
Kemudian, pada fase vegetatif cenderung tidak disukai hama karena daun dan batang lebih keras serta rasa yang tidak disenangi. Selain itu, beras yang dihasilkan baunya lebih harum dengan kadar air lebih rendah.
"Mudah-mudahan pengembangan benih padi unggul lokal bisa berjalan dengan baik, dan ke depan dapat terus kita kembangkan lalu kemudian akan disalurkan ke para petani untuk mendukung swasembada pangan di Seruyan," katanya.
