Pemkab antusias sambut investor perkebunan tebu di Kotim

id Bupati Kotim, H Supian Hadi, Investor gula

Pemkab antusias sambut investor perkebunan tebu di Kotim

Calon investor perkebunan tebu diajak Bupati Kotim H Supian Hadi mengunjungi Sampit Expo 2018 yang dibuka pada Sabtu (3/3/2018) sore. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah antusias menyambut rencana investor asal India yang membangun pabrik gula dan perkebunan tebu di daerah itu.

"Kami akan bantu perizinannya. Saya harap dalam sebulan, kalau perlu setengah bulan sudah selesai, asalkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika terwujud, kami yakin ini berdampak besar terhadap peningkatan perekonomian daerah dan masyarakat," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Sabtu.

Investor asal India melalui perusahaan mereka di Indonesia yakni PT Sudevam Anugerah Sakti, berminat membangun pabrik gula dan perkebunan tebu di Kotawaringin Timur. Sabtu pagi digelar pertemuan lanjutan antara pemerintah daerah dengan pihak perusahaan.

Untuk operasional perusahaan yakni pembangunan kantor dan pabrik beserta fasilitas pendukungnya, perusahaan itu membutuhkan lahan sekitar 1.000 hektare. Sedangkan untuk perkebunan tebu yang nantinya memasok bahan baku pembuatan gula, mereka membutuhkan lahan sekitar 48.000 hektare.

Supian memutuskan, pemerintah daerah mengarahkan lahan untuk perkebunan tebu dan pabrik gula tersebut ke kawasan Utara. Supian tidak mengabulkan usulan permohonan lahan di kawasan Selatan karena kawasan tersebut sudah ditetapkan sebagai kawasan pertanian, khususnya lumbung padi dan tanaman lainnya untuk mendukung ketahanan pangan.

Pemerintah daerah segera membentuk tim untuk menginventarisasi lahan di kawasan Utara yang bisa digunakan untuk pembangunan pabrik gula dan perkebunan tebu.

Pihak perusahaan tidak memaksakan membeli lahan untuk pembangunan kebun tebu tersebut. Ada tiga alternatif kerjasama yang ditawarkan kepada masyarakat, yakni pengelolaan lahan sepenuhnya kepada perusahaan, pengelolaan oleh masyarakat dengan semua kebutuhan bibit dan pupuk dipasok perusahaan, atau dengan sistem bermitra dengan BUMD maupun BUMDes.

Pihak perusahaan meyakinkan, dengan sistem tersebut masyarakat akan mendapat keuntungan lebih besar dibanding menanam kelapa sawit. Makanya Supian mengingatkan jangan ada lagi masyarakat yang menjual lahan, karena justru lebih mengutungkan jika bermitra dengan perusahaan sehingga mendapatkan untung dan tanpa kehilangan tanah.

"Pihak perusahaan menyatakan investasi yang siap mereka tanamkan untuk ini mencapai 250 juta dolar Amerika. Untuk menjalankan perusahaan itu, mereka membutuhkan 35.000 sampai 40.000 karyawan. Ini jelas membawa dampak sangat positif bagi masyarakat dan daerah," harap Supian.

Pihak perusahaan juga akan membangun pembangkit listrik sendiri untuk memenuhi kebutuhan daya operasional perusahaan mereka. Kelebihan daya akan disalurkan ke desa-desa sekitar perusahaan untuk membantu kebutuhan listrik.

Supian mengajak seluruh jajarannya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah daerah harus menciptakan iklim yang nyaman bagi seluruh investor yang masuk ke Kotawaringin Timur.

Seluruh aparatur sipil negara harus memberikan pelayanan sebaik mungkin. Pelayanan yang diberikan harus cepat, tepat dan terhindar dari berbagai bentuk pelanggaran aturan.