Kampung pelangi Sungai Arut Kobar 'disulap' jadi WFC

id kampung pelangi dibongkar,Bupati Kobar,Nurhidayah ,waterfront City,Pangkalan Bun,Kobar

Kampung pelangi Sungai Arut Kobar 'disulap' jadi WFC

Bupati Kobar Hj Nurhidayah (kiri) didampingi sejumlah pihak meninjau Kampung Pelangi di Kelurahan Mendawai yang dijadikan titik awal pembagunan Water Front City, Pangkalan Bun, Kamis (9/3/18). Foto Hendri Gunawan

Kita sudah punya lokasi baru untuk memindah pasar tersebut, yang mana lahannya sudah manjadi hak milik Pemerintah karena telah hibahkan oleh PT Korindo, jadi kita memutuskan memulai pembagunan Water Front City dari sini
Pangkalan Bun (Antaranews Kalteng) - Kampung Pelangi di tepi Sungai Arut Pangkalan Bun atau lebih tepatnya RT 1 Kelurahan Mendawai, Kabupaten Kotawaringin Barat, disepakati sebagai titik awal pembangunan kompleks Water Front City yang menghabiskan anggaran mencapai Rp510 miliar lebih.

Seluruh jembatan berbahan kayu ulin dan jamban di sepanjang tepi sungai milik warga yang berada di kampung pelangi tersebut pun segera dibongkar agar pembangunan WFC tersebut dapat dimulai.

"Kita akan memulai pembagunan dari Kampung pelangi ke arah hulu dengan panjang kurang lebih sekitar 120 meter. Tahap awal kita sediakan anggaran sekitar Rp6 miliar," kata Bupati Kobar Hj Nurhidayah saat melakukan kunjungan ke kampung pelangi kota Pangkalan Bun, Jumat (9/3/18).
 
Suasana di kawasan tepi Sungai Arut Kelurahan Mendawai, dimana nantinya akan jadi proyek WFC (Hendri Gunawan)

Dipilihnya Kampung Pelangi menjadi titik awal bukan tanpa alasan, melainkan karena paling mudah untuk memulai pembangunan waterfront City. Meskipun, sekitar 200 meter ke hulu dari kampung tersebut terdapat pasar tradisional.

"Kita sudah punya lokasi baru untuk memindah pasar tersebut, yang mana lahannya sudah manjadi hak milik Pemerintah karena telah hibahkan oleh PT Korindo, jadi kita memutuskan memulai pembagunan Water Front City dari sini," beber Nurhidayah.

Baca: Pembangunan proyek WFC di Kobar habiskan Rp510 miliar

Sebenarnya ada empat titik yang di tawarkan oleh konsultan untuk dijadikan titik awal dalam rapat pemantapan pembangunan WFC, yakni di depan rumah jabatan (rujab) Bupati yang telah terbakar.

Bupati Kobar ini mengatakan di titik tersebut masih terdapat aset PT Pelindo, sehingga Pemerintah harus melakukan pembicaraan terlebih dahulu. Apakah nantinya tukar guling atau seperti apa,

"Harapan kita PT Pelindo mau menghibahkan area tersebut agar kompleks WFC bisa berjalan dengan lancar," tutup Nurhidayah sembari tersenyum.

Terpisah, Lurah Mandawai, Yadi mengatakan hasil pembicaraannya dengan Bupati, dalam waktu dekat akan disosialisasikan kembali rencana pembangunan WFC kepada warga yang bermukim di Kampung Pelangi.

"Nanti kita akan datang langsung kerumah warga, mengumpulkan mereka, untuk mensosialisasikan dan memberikan pemahaman pembagunan Water Front City" kata Yadi.