Sampit (Antaranews Kalteng) - Relokasi nelayan Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, belum tuntas karena sebagian warga masih menunggu bantuan biaya pembongkaran rumah.
"Masih ada 23 kepala keluarga yang belum pindah. Mereka masih menunggu bantuan. Bukan ganti rugi, tapi bantuan pembongkaran rumah," kata Kepala Desa Ujung Pandaran, Aswinnor di Sampit, Kamis.
Relokasi nelayan Ujung Pandaran dilaksanakan mulai akhir 2017 lalu. Pemerintah pusat membangun 88 unit rumah tipe 36 di lokasi yang representatif untuk keluarga nelayan yang tinggal di dekat pantai.
Tahap awal, relokasi diprioritaskan untuk nelayan yang rumahnya tergerus abrasi atau rawan terdampak abrasi. Mereka diutamakan karena jika dibiarkan maka dikhawatirkan akan ambruk akibat abrasi yang terus terjadi.
Sebagian besar keluarga nelayan sudah menempati rumah bantuan pemerintah pusat tersebut. Aswinnor berharap semua berjalan lancar dan seluruh warga menempati rumah di lokasi relokasi.
"Saat ini masih dalam proses. Warga juga menunggu fasilitas-fasilitas yang dijanjikan akan dibangun pemerintah. Mudah-mudahan semua sesuai rencana dan sesuai harapan," kata Aswinnor.
Relokasi permukiman nelayan dilakukan karena abrasi pantai Ujung Pandaran sangat parah. Selama lima tahun terakhir, puluhan rumah warga terpaksa dibongkar karena tanah pondasi rumah amblas akibat tergerus abrasi. Relokasi menjadi pilihan agar masyarakat bisa tinggal di tempat yang aman dan layak
Jika seluruh rumah yang disiapkan sudah ditempati, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur berencana kembali mengusulkan pembangunan rumah nelayan di lokasi relokasi. Fasilitas lain seperti sekolah, fasilitas kesehatan dan lainnya juga akan dibangun di sekitar lokasi relokasi.
Total ada 326 rumah nelayan yang rencananya direlokasi dari kawasan pantai. Selanjutnya Pantai Ujung Pandaran yang selama ini menjadi objek wisata andalan Kabupaten Kotawaringin Timur, akan dibenahi dan ditata agar makin menarik minat wisatawan, seiring tekad menjadikan kabupaten ini sebagai tujuan wisata di Kalimantan Tengah.
Berita Terkait
Wabup Kotim kecam tindakan asusila terhadap dua anak kandung
Jumat, 19 April 2024 21:14 Wib
DPRD minta Pemkab Kotim dampingi korban asusila di bawah umur
Jumat, 19 April 2024 19:29 Wib
Perbaikan jalan Tanjung Jariangau-Bawan-Kuala Kuayan tetap berlanjut
Jumat, 19 April 2024 16:03 Wib
Disbudpar Kotim siap suguhkan kemeriahan di Festival Budaya Habaring Hurung
Jumat, 19 April 2024 15:49 Wib
Penumpang bus arus balik Lebaran di Sampit naik tipis
Jumat, 19 April 2024 7:14 Wib
Pemkab Kotim optimalkan normalisasi sungai atasi banjir di Sampit
Jumat, 19 April 2024 6:31 Wib
BKSDA Sampit pantau orang utan menyasar ke kawasan bandara
Jumat, 19 April 2024 5:42 Wib
KPU Kotim tetapkan minimal dukungan calon perseorangan Pilkada 25.807 orang
Jumat, 19 April 2024 5:37 Wib