Ini cara dongkrak perekonomian Kotim dari sektor pariwisata

id Kotim,Sampit,dongkrak pariwisata,Ini cara dongkrak perekonomian Kotim melalui sektor pariwisata ,Wakil Bupati HM Taufiq Mukri,objek wisata

Ini cara dongkrak perekonomian Kotim dari sektor pariwisata

Pengunjung menuju makam Syekh Basiri dan H Abdurrahman, yang saat ini telah menjadi satu objek wisata religi di Kotim. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Korawaringin Timur, Kalimantan Tengah serius mengembangkan sektor pariwisata dengan pola terintegrasi, karena potensinya sangat besar untuk membantu mendongkrak perekonomian daerah.

"Pembangunan sektor pariwisata merupakan multidimensi yang harus dilaksanakan secara terintegrasi dan terencana yang melibatkan semua pihak. Semua menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan," kata Wakil Bupati HM Taufiq Mukri di Sampit, Senin.

Pengembangan sektor pariwisata termasuk dalam sembilan prioritas rencana pembangunan jangka menengah daerah. Perencanaannya pun sudah dibuat secara matang dengan mempertimbangkan segala aspek dengan harapan peningkatan tidak hanya tertumpu pada satu objek wisata, tetapi secara menyeluruh.

Dua objek wisata yang dibenahi dan ditingkatkan mulai tahun ini adalah Pantai Ujung Pandaran dan hutan Sagonta Kota. Pembiayannya ada yang dimasukkan dalam anggaran reguler satu tahun, ada pula yang diprogramkan dengan sistem tahun jamak selama tiga tahun anggaran.

Baca juga: Fasilitas wisata alam Sagonta Kota perlu dilengkapi

Pengembangan setiap objek wisata dilakukan terintegrasi dengan merujuk pada perencanaan besar yang sudah dibuat. Pengembangan tidak bisa dilakukan secara parsial atau terpisah-pisah. Justru, pengembangannya akan didukung sektor lainnya seperti infrastruktur, jasa transportasi, perdagangan, perhotelan dan lainnya.

Menurut Taufiq, yang menjadi perhatian dalam pengembangan pariwisata adalah pembangunan destinasi wisata yang terkait dengan objek, atraksi dan daya tarik wisata, pembangunan prasarana, penyediaan fasilitas umum, pembangunan fasilitas pariwisata dan pemberdayaan masyarakat.

Pembangunan destinasi pariwisata setidaknya terkait pada tiga hal yaitu aksesibilitas, atraksi dan fasilitas umum serta fasilitas pariwisata. Hal itu penting untuk memberi kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawan.

Baca juga: Pemkab kembangkan Taman Iring Witu jadi tempat wisata Kuliner

Sementara itu, pembangunan industri pariwisata meliputi pembangunan infrastruktur pariwisata, daya saing produk pariwisata, kemitraan pariwisata, kredibilitas bisnis dan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan sosial budaya.

Hal penting lainnya yaitu pemasaran pariwisata yang meliputi pembangunan pasar pariwisata, pembangunan citra pariwisata, pembangunan kemitraan serta promosi pariwisata. Bidang ini sangat penting karena akan berpengaruh terhadap upaya menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung.

Selain itu, diperlukan juga pembangunan kelembagaan pariwisata. Bidang ini mencakup pembangunan pengembangan organisasi pemerintah daerah, swasta dan masyarakat, pengembangan sumber daya manusia, serta pengembangan regulasi dan mekanisme operasional bidang kepariwisataan.

"Semua harus sejalan dan simultan. Tidak hanya terfokus pada pembangunan destinasi dan pemasaran pariwisata semata, namun juga harus didukung dengan pengembangan industri dan kelembagaan pariwisata, mengingat perannya yang sangat besar dalam memasarkan produk pariwisata," ujar Taufiq.

Baca juga: Pemkab cari investor kembangkan pariwisata di Kotim

Taufiq juga kembali mengingatkan tentang pentingnya keterlibatan pihak swasta dalam pengembangan pariwisata. Kehadiran investasi akan berdampak pada pengembangan ekonomi pariwisata dan pendapatan dari sektor pajak.

Sektor pariwisata diyakini mampu menjadi primadona baru sumber pendapatan daerah. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah kemajuan pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.