Mantan Wakapolres Kotim dimutasi ke Palangka Raya

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Organisasi di tubuh jajaran Polres Palangka Raya, Kalimantan Tengah kembali mengalami pergeseran, kali ini jabatan Wakapolres setempat yang semula di jabat Kompol Bronto Budiyono sekrang di jabat Kompol M Z Rofik. 

"Sebelumnya Kompol M Z Rofik menjabat sebagai Wakapolres Kotim dan ia dipercaya pimpinan untuk mengisi jabatan Wakapolres Kota Palangka Raya," kata Kapaolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar usai memimpin serah terima jabatan Wakapolres Palangka Raya di halaman Polres setempat, Sabtu. 

Sedangkan Kompol Bronto Budiyono kini sedang menjalani pendidikan sekolah staf dan pimpinan (Sespim) Polri yang dilaksanakan di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. 

Timbul mengatakan adanya mutasi ditubuh Polri seperti ini adalah hal yang wajar. Bahkan mutasi itu menjadi penyegaran di tubuh jajaran Polres setempat sesuai arahan pimpinan selama ini. 

Bahkan adanya mutasi itu tidak lain pejabat yang dimutasikan itu tentunya untuk memenuhi syarat kepangkatannya yang kini disandangnya agar jabarannya dapat di promodikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. 

"Saya mengharapkan pejabat yang baru bergabung ini bisa menyesuaikan diri di tempat yang baru. Apalagi dalam waktu dekat juga Kota Palangka Raya akan melaksanakan pemilihan kepala daerah pada bulan 27 Juni 2018, agar dirinya bisa membantu pemikiran serta lain sebagainya untuk mengetahui medan di kota tersebut," ucapnya. 

Perwira berpangkat melati dua itu menambahkan, walupun tahapan Pilkada di daerah setempat sudah berjalan sejak awal Bulan Februari 2017 kemarin, peranan Wakapolres dalam hal ini juga sangat membantu Kapolresnya, baik memberikan strategi dalam memberikan ide menangkal adanya gangguan kamtibmas saat jelang hari H pemilihan kepala daerah. 

"Saya yakin kok yang bersangkutan sudah memiliki pengalaman apa yang selama ini sampaikan ke tiap pejabat yang baru bergabung di Polres Palangka Raya ini. Hanya saja agar Pilkada nantinya berjalan lancar, jangan sampai para pimpinan lengah dan tidak peka adanya cikal bakal oknum-oknum yang hendak membuat keributan yang bisa mengacaukan jalannya Pilkada," demikianTimbul.