Bartim prospek jadi penyangga beras, kata Plt Bupati

id plt bupati suriansyah, penyangga beras

Bartim prospek jadi penyangga beras, kata Plt Bupati

Plt Bupati Bartim H Suriansyah SKM menyerahkan cinderamata kepada Wakil Ketua DPRD Tanah Bumbu HM Alpiya Rahman yang memimpin kunjungan kerja ke Kabupaten berjuluk "Bumi Nansarunai - Jari Janang Kalalawah", Kamis. (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Kabupaten Barito Timur merupakan salah satu kabupaten yang memiliki prospek sebagai penyangga pangan, terutama komoditi beras, kata Pelaksana Tugas Bupati Bartim, H Suriansyah SKM saat menerima kunjungan kerja DPRD Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan di aula rapat Bupati Bartim, Kamis.

"Tiga kecamatan sebagai penghasil sentra produksi komoditi beras, yakni kecamatan Pematang Karau, Dusun Tengah, dan Paku. Ini semua karena didukung irigasi teknis yang ada pada tiga kecamatan tersebut," ucap Suriansyah didampingi Sekda Bartim dan Wakil Ketua DPRD Tanah Bumbu, H M Alpiya Rahman.

Ditambahkan Suriansyah, bendungan Karau yang berpotensi mengairi 3.897 hektare sawah dan bendungan tanpa yang berpotensi mengairi 2.000 hektare sawah juga menjadi faktor pendukung. Sama halnya dengan kesuburan tanah juga merupakan sumber daya alam yang luar biasa.

Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Satistik (BPS), luasan panen pertanaman padi di Kabupaten Bartim pada padi lahan sawah seluas 9.736 ha dengan rata-rata produktivitas 3,13 ton per ha dan produksi 29,377 ton. Sedangkan untuk padi ladang 2.817 ha dengan rata-rata produktivitas 1,56 ton per ha dan produksi 4.389 ton, sehingga total produksi padi pada tahun 2017 mencapai 28.505 ton.

"Indeks pertanaman meningkat seiring pertambahan hasil produksi padi meningkat dari IP100 menjadi IP200, IP200 menjadi IP300 atau satu tahunnya menjadi dua sampai tiga kali panen. Dan perlu diketahui, peningkatan produksi padi didukung adanya penambahan luas areal tanam dengan pembukaan lahan sawah baru seluas 3.700 ha selama dua tahun terakhir yakni 2016 - 2017," katanya.

Upaya peningkatan produksi padi juga menggunakan teknologi Hazton, sehingga hasil produksi meningkat hingga tiga kali lipat.

Para petani di Bartim juga akan digalang untuk mewujudkan perkebunan rakyat Indonesia yang lestari dan berkeadilan sosial dalam konteks reforma agraria.