Diduga mulai ada yang membakar lahan di Sampit

id Diduga mulai ada yang membakar lahan di Sampit,Karhutla,Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan,Rihel

Diduga mulai ada yang membakar lahan di Sampit

Kebakaran lahan mulai kembali terjadi di Sampit, Kamis (10/5/2018). Masyarakat diminta membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. (Istimewa)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kebakaran lahan mulai terjadi di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sehingga harus diwaspadai agar tidak sampai terjadi kebakaran dan kabut asap parah.

"Begitu ada informasi, tadi kami langsung menurunkan dua unit mobil pemadam ke lokasi. Syukurnya kebakaran bisa dipadamkan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Kamis.

Kebakaran lahan terjadi di ruas jalan lingkar Utara yang menghubungkan Jalan Jenderal Sudirman dan Tjilik Riwut.

Kebakaran tersebut merupakan lahan kosong, karena di ruas jalan itu memang belum banyak permukiman masyarakat.

Petugas pemadam yang mendapat laporan dari masyarakat, langsung menuju lokasi.

Mereka langsung memadamkan api agar tidak terus meluas karena saat ini lahan cukup kering akibat curah hujan berkurang.

Tanah gambut akan sangat kering jika lama tidak diguyur hujan. Ketika terbakar, gambut sulit dipadamkan karena api terus membakar ke dalam tanah, meski api di permukaan sudah padam.

Petugas harus bekerja keras memadamkan api agar benar-benar padam. Rihel menyebutkan, lahan yang terbakar diperkirakan sekitar 1,2 hektare, berupa lahan kosong.

Disinggung soal dugaan lahan tersebut diduga sengaja dibakar untuk tujuan pembersihan lahan, Rihel tidak menampiknya.

Namun pihaknya tidak bisa memastikan karena tidak ada pemilik lahan berada di lokasi saat petugas memadamkan kebakaran.

"Kami menduga seperti itu (sengaja dibakar) tapi kami tidak berani memastikan. Yang jelas, yang kami lakukan adalah memadamkan kebakaran lahan tersebut agar tidak sampai meluas," kata Rihel.

Rihel mengimbau masyarakat tidak membakar lahan karena rawan meluas lantaran tanah mulai kering. Masyarakat juga diminta peduli membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan agar tidak meluas.

Pemerintah dan masyarakat Kotawaringin Timur harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Kabupaten ini termasuk daerah sangat rawan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, tahun 2015 lalu kabupaten ini dilanda kebakaran lahan dan kabut asap sangat parah. Saat itu terjadi 363 kali kebakaran yang menghanguskan 1.499,01 hektare.

Selain itu, juga terjadi kekeringan, kabut asap dan wabah penyakit yang berdampak pada gangguan ekonomi, polusi udara, gangguan kesehatan, pendidikan, aktivitas perekonomian dan kerusakan lingkungan.

Berkat kerja sama yang baik pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, angka kebakaran hutan dan lahan bisa ditekan. Tahun 2016 lalu, kebakaran lahan terjadi 14 kali dengan luas lahan terbakar 637,9 hektare dan dipadamkan seluas 12,77 hektare.

Sementara itu, tahun 2017 lalu terjadi kebakaran lahan sebanyak 74 kali dengan luasan 293,517 hektare dan yang berhasil dipadamkan seluas 76,0204 hektare. Sedangkan tahun 2018, hingga saat ini sudah terjadi 13 kebakaran dengan luas lahan terbakar 94,62 hektare dan berhasil dipadamkan seluas 42,62 hektare.