Nadalsyah: bila ada penagihan pajak walet di Barut itu ilegal

id nadalsyah, pajak walet

Nadalsyah: bila ada penagihan pajak walet di Barut itu ilegal

Pasangan H Nadalsyah-Sugianto menyampaikan visi misi di hadapan warga Desa Pendreh, Minggu. (Istimewa)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Calon bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, Nadalsyah menyatakan bila masih ada penagihan pajak usaha sarang burung walet, maka hal itu kegiatan ilegal karena kebijakan pajak walet sudah dihentikan saat dirinya menjabat bupati.

"Pernah dilakukan upaya peningatan pendapatan asli daerah Barut dari retribusi usaha sarang walet. Namun setelah dilakukan kajian justru biaya operasional penagihan tidak seimbang potensi penerimaan, jadi kita hentikan," ucap mantan Bupati Barut periode 2013-2018 saat orasi pada kampanye di Desa Penreh, Minggu.

Panagihan pajak yang pernah dilakuan atas dasar Peraturan Daerah Kabupaten Barito Utara tahun 2011.

Namun setelah dikaji hasil penagihan itu, ternyata besar pasak dari pada tiang, artinya besar biaya penagihan dari pada hasilnya. Sehingga ini dihentikan oleh pemerintah daerah.

"Bila ada oknum yang melakukan penagihan ke masyarakat pemilik sarang burung walet, maka itu adalah ileggal dan masyarakat bisa melaporkan kepada yang berwajib," tegas Nadalsyah.

Menurut dia, masyarakat juga jangan sampai menerima kabar yang ingin mendeskreditkan pemimpin, dimana ingin membawa masyarakat memusuhi pemimpin. Karenanya informasi seperti ini harus dibuang jauh jauh.

Dalam kesempatan itu calbup Nadalsah memberikan piring putih kepada tokoh masyarakat Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah yang diterima oleh Jarman Kawung.

Pemberian piring putih yang merupakan simbol adat ini dilakukan saat penyampaian visi dan misi pada kampanye terbatas di Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah, Senin.

Tokoh masyarakat Desa Pendreh, Jarman Kawung mengatakan pemberian piring putih merupakan sebuah tanda permisi atau memasuki suatu wilayah dengan penuh persahabatan dan dengan niat bersilaturahmi dengan warga sekitar.

"Nadalsyah bukan sosok asing di tengah masyarakat Desa Pendreh, karena selain sebagai bupati hingga sekarang,juga sebagai calon bupati," katanya.

Sebagai tokoh masyarakat, kata dia, pemberian piring putih tanda persahabatan yang erat dengan warga sekitar dan itu harus diterima dengan kedua belah tangan dengan.

Menurut Jarman, Desa Pendreh dulunya jalan belum diberi pengerasan dan sekarang sudah dapat dinikmati oleh seluruh warga Pendreh.

"Kita melihat seluruh jalan sudah dicor beton, ini merupakan bukti pembangunan yang sudah diprogramkan," kata dia.