Isu primordial diprediksi menguat dalam Pileg 2019, benarkah
Saya berharap, kekerasan atas nama apapun, termasuk isu-isu primordial dan politik identitas dapat kita hentikan karena akan merusak dan melukai bangsa sangat dalam
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) -Kontestan isu substantif atau gagasan program dalam Pemilihan Legislatif tahun 2019 diprediksi akan semakin melemah karena menguatnya isu primordial, politik identitas dan koneksi kedaerahan imbas dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2018.
Hal ini disampaikan Ketua Presidium Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP RI) Gusti Kanjeng Ratu Hemas, saat membuka seminar KKP DPRD Kalimantan Tengah bertajuk Partisipasi Perempuan Di Tahun Politik 2019 di Palangka Raya, Selasa.
"Saya berharap, kekerasan atas nama apapun, termasuk isu-isu primordial dan politik identitas dapat kita hentikan karena akan merusak dan melukai bangsa sangat dalam," ucap GKR Hemas.
Permasalah yang juga perlu dipahami bahwa Peta kekuatan partai politik di daerah, khusunya hasil Pilkada serentak 2018, akan mengalami pergeseran daerah basis sekaligus situasi internal parpol akan sangat menentukan arah politik tahun 2019.
Pelaksanan Pileg tahun 2019 pun bersama dengan Pemilihan Presiden, sehingga figur pasangan calon presiden/Wakil Presiden sangat bisa berpengaruh pada sentimen positif dan negatif dalam kampanye Pileg.
"Jadi, perempuan di seluruh Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah, harus jeli memilih partai politik yang tepat, sekaligus bekerja agar popularitasnya menghasilkan suara," kata GKR Hemas.
Anggota DPD RI ini menilai, peran KPP pusat dan Provinsi hingga Kabupaten/Kota se-Indonesia menjadi sangat strategis agar posisi dan keberadaan Perempuan dalam lembaga legislatif tidak tersisihkan.
Dia mengatakan KPP RI telah melakukan kunjungan dan pertemuan ke sejumlah pimpinan Parpol, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
"Ini penting agar Parpol dalam mengusung perempuan bukan sekedar memenuhi syarat, tapi juga ditempatkan di daerah strategis. Penyelenggara pemilu juga harus aktif mengawasi suara perempuan dalam pileg, karena rawan hilang," demikian GKR Hemas.
Seminar bertajuk `Partisipasi Perempuan Di Tahun Politik 2019` yang diselenggarakan oleh KKP DPRD Kalteng ini diikuti seluruh KKP DPRD Kabupaten/Kota se-Kalteng.
Hal ini disampaikan Ketua Presidium Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP RI) Gusti Kanjeng Ratu Hemas, saat membuka seminar KKP DPRD Kalimantan Tengah bertajuk Partisipasi Perempuan Di Tahun Politik 2019 di Palangka Raya, Selasa.
"Saya berharap, kekerasan atas nama apapun, termasuk isu-isu primordial dan politik identitas dapat kita hentikan karena akan merusak dan melukai bangsa sangat dalam," ucap GKR Hemas.
Permasalah yang juga perlu dipahami bahwa Peta kekuatan partai politik di daerah, khusunya hasil Pilkada serentak 2018, akan mengalami pergeseran daerah basis sekaligus situasi internal parpol akan sangat menentukan arah politik tahun 2019.
Pelaksanan Pileg tahun 2019 pun bersama dengan Pemilihan Presiden, sehingga figur pasangan calon presiden/Wakil Presiden sangat bisa berpengaruh pada sentimen positif dan negatif dalam kampanye Pileg.
"Jadi, perempuan di seluruh Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah, harus jeli memilih partai politik yang tepat, sekaligus bekerja agar popularitasnya menghasilkan suara," kata GKR Hemas.
Anggota DPD RI ini menilai, peran KPP pusat dan Provinsi hingga Kabupaten/Kota se-Indonesia menjadi sangat strategis agar posisi dan keberadaan Perempuan dalam lembaga legislatif tidak tersisihkan.
Dia mengatakan KPP RI telah melakukan kunjungan dan pertemuan ke sejumlah pimpinan Parpol, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
"Ini penting agar Parpol dalam mengusung perempuan bukan sekedar memenuhi syarat, tapi juga ditempatkan di daerah strategis. Penyelenggara pemilu juga harus aktif mengawasi suara perempuan dalam pileg, karena rawan hilang," demikian GKR Hemas.
Seminar bertajuk `Partisipasi Perempuan Di Tahun Politik 2019` yang diselenggarakan oleh KKP DPRD Kalteng ini diikuti seluruh KKP DPRD Kabupaten/Kota se-Kalteng.