Kepala Sekuriti PT SGM tusuk warga Murutuwu, kenapa?
Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Kepala Sekuriti alias Komandan Regu (Danru) Pengamanan PT Sawit Graha Manunggal (SGM) yang berinisial P diduga menusuk Supianor (48) warga RT 02 Murutuwu, Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Selasa malam, sekitar pukul 18.00 WIB.
Supianor (48) akhirnya dilarikan keluarga ke RSUD Tamiang Layang dengan baju singlet hitam bersimbah darah akibat kena luka tusuk di rusuk sebelah kiri.
"Luka ini ditusuk Danru PT Sawit Graha Manunggal (SGM). Ini di sebelah kiri," kata Supianor sambil merintih kesakitan di ruang tindakan darurat di IGD RSUD Tamiang Layang.
Menurut Supianor, kejadian berawal ketika dirinya bertanya tentang pemberhentian kerja sepihak oleh P kepada anak perempuannya bernama Sri yang juga karyawati di PT SGM.
Saat itu, Sri datang sambil menangis dan mengatakan dirinya diberhentikan dari kerjaannya oleh P.
Namun menurut Supianor pemecatan itu terasa janggal. Pemberhentian tanpa diketahui pihak manajeman merupakan pemberhentian sepihak yang tidak sesuai aturan perundangan yang berlaku. Apalagi hanya secara lisan.
"Saya datangi pak P di tempat kerjaan untuk bertanya. Ketika bertemu, saya langsung bertanya. Kenapa anak saya diberhentikan? Padahal kan Pak P juga karyawan. Kalau diberhentikan, mari menghadap pimpinan atau pihak manajemen," kata Supianor menirukan ucapannya pada P.
Tiba-tiba P marah dan mengajak berkelahi. Saat Supianor berada diatas sepeda motor, P langsung menusukkan pisaunya dari arah samping hingga mengenai rusuk kiri korban.
Supianor pun langsung pergi. Sementara P mengejar Supianor dan isterinya, Winiarti (38) dan Sri. Supianor akhirnya dibantu keluarga ke RSUD Tamiang Layang untuk mendaoatkan pertolongan media.
Informasi dihimpun, Punis langsung menyeeahkan diri ke Mapolres Bartim usai menusuk Supianor. Kasus ini sedang ditangani Satreskrim Polres Bartim.
Kasat Reskrim Polres Bartim AKP Andika Rama yang dihubungi belum memberikan keterangan resmi tentang kasus penusukan diduga dilakukan Danru PT SGM itu.
Supianor (48) akhirnya dilarikan keluarga ke RSUD Tamiang Layang dengan baju singlet hitam bersimbah darah akibat kena luka tusuk di rusuk sebelah kiri.
"Luka ini ditusuk Danru PT Sawit Graha Manunggal (SGM). Ini di sebelah kiri," kata Supianor sambil merintih kesakitan di ruang tindakan darurat di IGD RSUD Tamiang Layang.
Menurut Supianor, kejadian berawal ketika dirinya bertanya tentang pemberhentian kerja sepihak oleh P kepada anak perempuannya bernama Sri yang juga karyawati di PT SGM.
Saat itu, Sri datang sambil menangis dan mengatakan dirinya diberhentikan dari kerjaannya oleh P.
Namun menurut Supianor pemecatan itu terasa janggal. Pemberhentian tanpa diketahui pihak manajeman merupakan pemberhentian sepihak yang tidak sesuai aturan perundangan yang berlaku. Apalagi hanya secara lisan.
"Saya datangi pak P di tempat kerjaan untuk bertanya. Ketika bertemu, saya langsung bertanya. Kenapa anak saya diberhentikan? Padahal kan Pak P juga karyawan. Kalau diberhentikan, mari menghadap pimpinan atau pihak manajemen," kata Supianor menirukan ucapannya pada P.
Tiba-tiba P marah dan mengajak berkelahi. Saat Supianor berada diatas sepeda motor, P langsung menusukkan pisaunya dari arah samping hingga mengenai rusuk kiri korban.
Supianor pun langsung pergi. Sementara P mengejar Supianor dan isterinya, Winiarti (38) dan Sri. Supianor akhirnya dibantu keluarga ke RSUD Tamiang Layang untuk mendaoatkan pertolongan media.
Informasi dihimpun, Punis langsung menyeeahkan diri ke Mapolres Bartim usai menusuk Supianor. Kasus ini sedang ditangani Satreskrim Polres Bartim.
Kasat Reskrim Polres Bartim AKP Andika Rama yang dihubungi belum memberikan keterangan resmi tentang kasus penusukan diduga dilakukan Danru PT SGM itu.