Ini penuturan Sri terkait penyebab Kepala Sekuriti PT SGM menusuk ayahnya

id PT SGM, kepala sekuriti PT SGM,penusukan

Ini penuturan Sri terkait penyebab Kepala Sekuriti PT SGM menusuk ayahnya

Sri saat menunggu bapaknya yang menjadi korban penusukan oknum sekuriti, keluar dari ruang operasi, Rabu. (Foto Antara Kalteng/Habibullah)

Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Penyebab terjadinya penusukan yng dilakukan oknum kepala sekuriti PT Sawit Graha Manunggal (SGM) berinisial P kepada warga Desa Murutuwu RT 2, Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur, pada Selasa (5/6/2018) petang, Supianor (48) disebabkan masalah sepele.

Sri, karyawati PT SGM yang merupakan anak perempuan korban penusukan itu menerangkan, pada Senin (04/06) subuh ketika itu Sri sambil membawa anak balitanya membersihkan kantor PT SGM. Kemudian masuk kembali kerja sebagai cleaning service pada pukul 08.00 WIB, namun tampak sampah plastik berhamburan di halaman teras kantor.

"Saya tanya ke anggota sekuriti, dijawab bahwa yang menghamburkan itu P dengan sengaja. Namun tidak tahu penyebabnya," kata Sri sambil menunggu ayahnya yang sedang dilakukan tindakan medis di depan ruang operasi.

Sri mengaku bingung dan berupaya membersihkannya karena takut dikira tidak bekerja.

Pada Selasa (05/06) sore selepas pulang kerja, kebetulan bertemu dengan P yang menjadi Komandan Regu (Danru) pengamanan di perusahaan sawit itu.

"Ketika itu saya tanya ke P, kenapa sampah plastik dihamburkan ke lantai teras kantor. Saya sudah bersihkan subuh-subuh ke kantor, pas kembali kerja ada lagi sampah berhamburan. Nanti saya dikira tidak bekerja," ucapnya didampingi ibunya Winiarti dan saudara perempuannya.

P membalas sahutan Sri dengan kata-kata kasar. P langsung membentak dan memberhentikan Sri.

"Kenapa saya diberhentikan? Kan saya tidak salah. Lalu P menyahut, kalau tidak mau membersihkan sampah, saya berhentikan kamu mulai sekarang," kata Sri menirukan.

Lalu P meminta Sri yang menangis memanggil orang tuanya, untuk mengajak berkelahi.

Sri akhirnya pulang dalam keadaan menangis dan menyampaikan peristiwa yang terjadi. Korban akhirnya datang ke Pos 1 PT SGM bersama isterinya Winiarti dan Sri, untuk mempertanyakan masalah yang terjadi.

"Sempat berbicara singkat. Lalu Bapak yang sudah naik kendaraan meminta P bersama-sama menghadap manajemen besok paginya agar ada solusi atas masalah ini. Seketika itu P langsung berteriak, kalau begitu kita saling bunuh saja dan P langsung menusuk bapak," kata Sri.

Seketika itu ibu berteriak "Mati abah ikam Sri, tolong-tolong". Seketika itu pula P berusaha mengejar Ibu dan saya. Sedangkan Ayah sempat terjatuh dari motor dan lari ke rumah.

Isteri korban, Winiarti menegaskan tidak akan mencabut laporan yang sudah disampaikan ke Satreskrim Polres Bartim.

Supianor yang keluar dari ruangan tindakan operasi menyampaikan,dirinya  mengenal P sengat dekat. Setiap kali ada masalah, P suka berkonsultasi. Selain itu, P juga merupakan tetangga.

"Padahal niat saya baik. Hanya ingin meluruskan masalah saja agar tidak berlanjut di kemudian hari. Tapi ternyata saya malah ditusuk dengan pisau," ujarnya.

Supianor menambahkan, untungnya luka tusuk yang dideritanya tidak begitu dalam karena mengena tulang rusuk. Seandanya mengenai organ vital, maka akan sangat parah.

Kanit I Satreskrim Polres Bartim, Hendro Dwi Cahyono terlihat menemui Supianor guna penyelidikan lebih lanjut.

"Tadi datang memperlihatkan benda senjata tajam yang diduga digunakan P. Menurut saya itu bukan milik P yang digunakan menusuk saya. Saat itu saya lihat yang digunakan lebih pendek dari pisau yang dibawa pak polisi tadi," terangnya.

Kanit I Satreskrim Polres Bartim Bripka Hendro Dwi Cahyono mengatakan, untuk terlapor berinisial P sudah diamankan sejak Selasa malam karena menyerahkan diri.

"Untuk lebih jelasnya, nanti bisa ditanyakan langsung ke Kasat Reskrim," kaya Hendro.