Serapan anggaran Pemkab Lamandau belum sesuai target

id serapan anggaran lamandau,wabup lamandau, sugiyarto

Serapan anggaran Pemkab Lamandau belum sesuai target

Wakil Bupati Lamandau, Sugiyarto, pada saat memberikan arahan kepada para kepala SOPD pada saat acara Rakordal diaula Kantor Bappeda setempat, Senin (09/07/2018). (Foto Antara Kalteng/Fuad Siddiq)

Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Hingga akhir Juni tahun 2018, realisasi penyerapan anggaran, baik fisik maupun keuangan, di Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah, belum mencapai target yang telah ditetapkan, dari target 50 persen baru mencapai 39,59 persen untuk fisik dan 37,42 persen untuk keuangan. 

Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SOPD) diminta untuk terus memacu serapan anggaran, kata Wakil Bupati Lamandau, Sugiyarto, saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) pelaksanaan pembangunan triwulan II di aula kantor Bappeda, Senin (9/7).

"Kita harus saling bahu-membahu dengan seluruh stakeholder yang ada baik secara lintas sektoral maupun instansi masing-masing. Bahkan, kita juga harus bisa melakukan koordinasi ke internal SOPD agar semua program yang sudah direncanakan dapat berjalan," tambah dia.

Wakil Bupati Lamandau dua periode yang akan berakhir masa jabatannya pada tanggal 22 Juli 2018 ini menambahkan bahwa, pentingnya upaya untuk melakukan berbagai upaya untuk memacu serapan anggaran yangmana masih belum mencapai target. 

"Diharapkan dengan kerja sama dari semua pihak maka kekurangan realisasi penyerapan anggaran nantinya akan dapat dicapai," ujarnya. 

Seluruh SOPD agar bisa untuk lebih jeli dan kreatif lagi didalam menyikapi segala realisasi tentang penyerapan anggaran baik itu untuk triwulan III dan IV nanti. 

"Jadikan semua ini sebagai pembelajaran buat kita semua sebagai upaya kita untuk mensiasati hal ini, sebagai contoh kalau kita meneliti dan mencermati kembali ada paket-paket pekerjaan yang strategis tapi mengalami lelang ulang atau batal untuk dilelangkan pada beberapa waktu lalu. Dan bahkan sampai ada juga sebagian yang belum dilelangkan, jadi hal yang seperti ini kita harus bisa bijak dan kreatif didalam mensiasatinya agar supaya hal ini tidak terulang lagi dikemudian hari," demikian Sugiyarto.