Jakarta (Antaranews Kalteng) - Ada satu cara untuk mendeteksi dini apakah Anda menderita skoliosis atau tidak, menurut spesialis bedah ortopedi dan konsultan tulang belakang dari Rumah Sakit Pondok Indah, dr Didik Librianto, Sp.OT.
"Dibungkukin badannya (seperti gerakan rukuk dalam solat), lalu diperiksa ada tonjolan kah di bagian punggung. Apakah posisi punggung, bahu simetris," ujar dia di Jakarta, Rabu.
Jika ada indikasi tonjolan di punggung dan posisinya tak lagi simeteris maka bisa dicurigai skoliosis. Kendati begitu, masih diperlukan pemeriksaan sinar X untuk memastikannya. Pemeriksaan skoliosis dini juga bisa dilakukan menggunakan alat yang dinamakan skoliometer. Alat ini bisa menilai derajat rotasi aksial skoliosis.
"Sekarang tersedia juga aplikasinya. Bisa diunduh di Playstore misalnya," kata Didik.
Seseorang dikatakan mengalami skoliosis bila memiliki lengkungan tulang misalnya di bahu, punggung di atas 10 derajat. Semakin besar derajat lengkungan maka semakin nyata nyeri yang dia rasakan.
"Sudutnya 5-10 derajat itu normal. Di atas 10 derajat tergolong skoliosis.
Didik menyarankan skrining skoliosis dilakukan mereka yang sejak berusia 10-14 tahun. Pemeriksaan ini cukup dilakukan setahun sekali selama tiga tahun.
Berita Terkait
Kesibukan bisa bantu kurangi keparahan gejala ADHD pada remaja
Minggu, 17 November 2024 23:27 Wib
Awas! Gejala kanker payudara seringkali tidak terasa pada wanita
Minggu, 13 Oktober 2024 11:47 Wib
Ini gejala kanker paru yang perlu diwaspadai dan perlu deteksi dini
Rabu, 14 Agustus 2024 16:44 Wib
Makan banyak buah bantu menangkal gejala depresi di masa tua
Rabu, 24 Juli 2024 11:30 Wib
Mengenal pentingnya deteksi awal gejala diabetes pada anak
Minggu, 21 Juli 2024 15:50 Wib
Kenali perbedaan batuk berdasarkan sifat akutnya
Rabu, 26 Juni 2024 12:24 Wib
Cara cegah gejala migrain muncul saat bekerja
Kamis, 13 Juni 2024 16:24 Wib
Mengenal tanda-tanda tumor otak yang sering diabaikan
Minggu, 9 Juni 2024 11:07 Wib