Wakapolda dukung Pantai Ujung Pandaran dikembangkan jadi wisata andalan Kalteng

id Wakapolda dukung Pantai Ujung Pandaran dikembangkan jadi wisata andalan Kalteng,Pariwisata,Dedi Prastyo,Taufiq Mukri

Wakapolda dukung Pantai Ujung Pandaran dikembangkan jadi wisata andalan Kalteng

Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri dan Wakapolda Kalteng Brigjen Dedi Prasetyo usai memantau pengobatan gratis di Desa Ujung Pandaran, Minggu (29/7/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur diusulkan menjadi lokasi pengembangan objek wisata di Provinsi Kalimantan Tengah karena potensinya cukup besar.

"Ujung Pandaran ini bagus dijual potensi wisatanya. Apalagi pemerintah daerah mencanangkan?Desa Ujung Pandaran sebagai destinasi desa wisata di Kalimantan Tengah. Saya yakin potensinya besar," kata Wakapolda Kalimantan Tengah Brigjen Dedi Prasetyo di Pantai Ujung Pandaran, Minggu.

Kehadiran Dedi di pantai yang merupakan objek wisata andalan Kabupaten Kotawaringin Timur itu terkait penerimaan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia atas pembentangan kain merah putih sepanjang 520 meter di atas Sungai Mentaya yang dilaksanakan Polres Kotawaringin Timur pada 14 Juli lalu.

Penghargaan diberikan kepada Kapolda Irjen Anang Revandoko dan Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel. Dedi mewakili Kapolda yang berhalangan hadir.

Dedi juga menerima peserta Touring Kebangsaan Bhayangkara dalam rangka puncak hari ulang tahun ke-72 Bhayangkara. Rombongan bertolak dari Palangka Raya menuju Pantai Ujung Pandaran, kemudian kembali lagi ke Palangka Raya.

Kegiatan ini juga sekaligus membantu mempromosikan potensi wisata Pantai Ujung Pandaran. Kegiatan itu diikuti puluhan "offroader" dari Palangka Raya.

Dedi sudah beberapa kali berkunjung ke Pantai Ujung Pandaran, termasuk saat memantau pengamanan libur Lebaran Idul Fitri belum lama ini. Ia mengaku senang setiap kali berkunjung ke pantai tersebut.

Ia menyebut, Pantai Ujung Pandaran yang memiliki panjang pantai sekitar 13 kilometer, memiliki potensi yang lebih bagus dibanding pantai di daerah lain seperti Kuta dan Sanur di Bali. Untuk itulah pihaknya sangat mendukung pantai itu terus dikembangkan, diawali dengan revitalisasi untuk mengamankan pantai dari kehancuran akibat abrasi.

Ia memuji terobosan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, khususnya dalam sektor pariwisata, di antaranya rencana pengembangan Pantai Ujung Pandaran. Kabupaten ini dinilai kreatif dan inovatif sehingga wajar jika pembangunan daerahnya terus berjalan.

"Saya dapat informasi, perputaran uang di Ujung Pandaran ini saat libur lebaran, mencapai Rp3 miliar dalam satu hari. Ini sangat luar biasa. Potensinya sangat besar untuk dikembangkan sehingga membawa manfaat besar bagi masyarakat," kata Dedi.

Dedi menyarankan agar revitalisasi Pantai Ujung Pandaran diusulkan bersama dengan revitalisasi pantai di Kabupaten Seruyan karena letaknya menyambung satu kesatuan. Dengan begitu, pemerintah provinsi bisa mengucurkan bantuan karena sudah menyangkut pengembangan objek wisata di lintas kabupaten.

Belum lama ini, kata Dedi, Polda Kalimantan Tengah kedatangan tamu dari Perhimpunan Kesultanan Seluruh Indonesia. Perhimpunan ini mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk membangkitkan potensi wisata di 10 provinsi di Indonesia.

Di Kalimantan, dua provinsi dipilih untuk program ini yaitu Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Untuk di Kalimantan Tengah, pihaknya mengusulkan Pantai Ujung Pandaran untuk dikembangkan karena potensinya dinilai cukup besar.

Pemerintah terus mendorong pengembangan pariwisata sebagai sektor andalan baru karena eksploitasi sumber data alam ada batasnya lantaran potensinya bisa habis. Langkah Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang secara serius mengembangkan pariwisata, dinilai sudah sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo.

Dedi mengajak semua pihak mendukung pengembangan pariwisata daerah. Polda Kalimantan Tengah selalu siap mendukung dan membantu sektor pariwisata, dari sisi pengamanan dan lainnya.