BKSDA Inventarisasi Owa-Owa di Cagar Alam Pararawen

id owa-owa,cagar alam,pararawen,bksda

BKSDA Inventarisasi Owa-Owa di Cagar Alam Pararawen

Sejumlah petugas BKSDA Kalteng Seksi Koservasi Wilayah III Muara Teweh melakukan inventarisasi Owa di kawasan Cagar Alam Pararwen baru-baru ini (Foto KPHK CA Pararawen)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng)- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Seksi Konservasi Wilayah III Muara Teweh kabupaten Barito Utara menginventarisasi satwa Owa-Owa Kalimantan (Hylobates muelleri) di kawasan Cagar Alam Pararawen I dan Pararawen II, kecamatan Teweh Tengah.

"Kegiatan ini dilakukan dalam upaya menjamin kelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem kawasan CA Pararawen," kata Kepala Resort Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Cagar Alam Pararawen, Udjet Syaipullah, di Muara Teweh, Jumat. 

Menurut dia, Owa-Owa merupakan satwa dilindungi serta merupakan hewan yang sangat rentan terhadap gangguan sehingga keberadaan mereka yang langka.

Pengamatan dilakukan pada periode pagi hari pukul 04.30 sampai 07.30 WIB, selama kegiatan dicatat berbagai informasi dan data yang berkaitan dengan Owa ini yang diperoleh dari survei langsung, serta wawancara dengan warga sekitar kawasan.

"Kondisi hutan CA Pararawen yang bersinggungan dengan pemukiman warga memaksakan suatu kondisi, di mana warga sangat berperan penting terhadap perubahan keberadaan satwa, baik positif maupun negatif," katanya.

Udjet menjelaskan dari hasil inventarisasi pelaksanaan kemudian dirangkum dalam satu laporan kegiatan yang memuat penyebaran, jumlah populasi terbaru, dinamika populasi, perilaku harian, habitat dan ekosistemnya serta gangguan yang mungkin terjadi terhadap habitat maupun satwa tersebut.

Laporan kegiatan akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan penentu kebijakan terkait dengan keberadaan Owa Owa di cagar alam Pararawen.

"Saat ini kami masih menghitung jumlah populasi Owa-Owa di kawasan CA Pararawen,"ujarnya.

Dia mengatakan sebelum melakukan kegiatan di lapangan pihaknya mendapat pelatihan serta penjelasan langsung dari pendiri Yayasan Kalaweit Aurlien "Chanee" Brul atau yang lebih dikenal dengan Chanee Kalaweit.

Setelah mendapatkan penjelasan secara teori, selanjutnya dilakukan praktek di area konservasi Yayasan Kalaweit, Pararawen Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara yang kawasannya di bantaran Sungai Barito berseberangan dengan Cagar Alam Pararawen.

Owa Kalimantan merupakan satwa yang lucu, atraktif dan cantik, ini ternyata memerlukan upaya dan kerja keras dari pengelola dan warga sekitar.

"Hal ini menjadi tugas kita semua menjamin kehidupan satwa ini sehingga kehidupan mereka dapat terjaga sepanjang masa dan diwariskan kepada generasi anak cucu," ujar Udjet.

Kawasan CA Pararawen seluas 5.855 hektare terbagi dua yakni Pararawen I seluas 2.015 hektare dan Pararawen II mencapai 3.840 hektare? terletak di Dusun Pararawen Desa Lemo II dan Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah.

Kawasan tersebut merupakan perwakilan hutan hujan tropika pegunungan yang didominasi oleh Dipterocarpaceae dan sebagai habitat fauna penting.

Selain bekantan, satwa yang dilindungi lainnya di CA tersebut di antaranya kancil (Tragulus javanicus), beruang madu (Helarctus malayanus), dan owa-owa (Hylobates muelleri).

Satwa dilindungi lainnya, kijang (Muntiacus muntjak), bangkui (Presbytis rubicunda), ayam hutan (Galus galus), serta burung rangkong (Buceros sp).

CA Pararawen I dan II dimanfaatkan masyarakat lokal sebagai sumber air bersih dan kepentingan wisata alam karena panorama alamnya yang indah. Nama flora terdapat di wilayah ini antara lain meranti (Shorea sp), geronggang (Cratoxylon arborescens).

Selanjutnya tembesu (Fagreacsororea sp), palawan (Tristania obovata), laban (Vitex pubescens), ulin (Eusideroxylon zwageri), serta madang batu (Litsea sp).