Pemkab Kotim disarankan membuat regulasi pelestarian bahasa Sampit

id Pemkab Kotim disarankan buat regulasi pelestarian bahasa Sampit,DPRD,Dadang H Syamsu

Pemkab Kotim disarankan membuat regulasi pelestarian bahasa Sampit

Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur Dadang H Syamsu bersama masyarakat Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang yang masih menggunakan bahasa Sampit dalam keseharian mereka. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, disarankan membuat regulasi sebagai langkah nyata untuk melestarikan bahasa Sampit agar tidak semakin ditinggalkan.

"Kami dari DPRD mengusulkan dibuat regulasi untuk melestarikan bahasa Sampit. Misalnya, dengan mewajibkan penyelenggara pemerintahan daerah berbahasa Sampit pada hari tertentu," kata anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Dadang H Syamsu di Sampit, Senin.

Minat masyarakat menggunakan bahasa Sampit makin berkurang. Terlebih di kalangan generasi muda, sangat sedikit yang menggunakan bahasa Sampit untuk komunikasi sehari-hari.

Saat ini masyarakat yang masih banyak menggunakan bahasa Sampit di antaranya di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Seranau dan Kotabesi.

Itu pun umumnya hanya di kalangan orang tua, sedangkan generasi mudanya makin jarang menggunakan bahasa Sampit.

Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran akan punahnya bahasa Sampit karena penuturnya terus berkurang. Karena itu, Dadang menilai, diperlukan upaya lebih keras lagi dalam memasyarakatkan dan melestarikan bahasa Sampit.

Dia mengapresiasi kini makin banyak pihak yang peduli membantu pelestarian bahasa Sampit. Komunitas pun sudah terbentuk untuk mengajak masyarakat untuk gemar berbahasa Sampit. Bahkan sedang digarap pembuatan kamus besar bahasa Sampit.

Bahasa merupakan salah satu kekayaan budaya dan kebanggaan yang harus terus dipertahankan. Selain menjadikannya sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah, Dadang berharap berbagai upaya lain juga dilakukan pemerintah daerah untuk pelestarian bahasa Sampit.

"Minat generasi muda perlu terus digelorakan agar terus menggunakan bahasa Sampit. Jangan malu berbahasa Sampit. Justru kita harus bangga. Saat ini minat generasi muda masih rendah, tapi kami optimistis upaya ini akan membuahkan hasil positif," ujarnya.

Dadang yang merupakan putra asal Kecamatan Baamang, dikenal sebagai salah satu pegiat bahasa Sampit. Dalam berbagai kegiatan, dia selalu mengajak masyarakat untuk berbahasa Sampit.

Dia mengaku prihatin jika sampai bahasa Sampit dilupakan oleh masyarakat Kotawaringin Timur. Masyarakat turut bertanggung jawab untuk ikut melestarikan bahasa Sampit.