Legislator imbau masyarakat Kotim tak bakar lahan

id dprd kotim, hero harapano maddouw,karhutla

Legislator imbau masyarakat Kotim tak bakar lahan

Sekretaris Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Kalteng Hero Harapano Manddauw. (Foto Antara Kalteng/Untung S.)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Sekretaris Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Kalteng Hero Harapanno Mandauw mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan karena dikhawatirkan pemadaman tidak sempurna dan memicu kebakaran yang lebih luas.

"Sekarang sudah musim kemarau, lahan dan semak belukar yang kering sangat mudah terbakar, untuk itu membuka lahan pertanian dengan cara membakar harus dihindari," katanya di Sampit, Minggu.

Menurut Hero, masih banyak cara lain membuka lahan pertanian dengan tidak membakar.

"Membakar lahan selain merusak lingkungan, juga dilarang dan bisa dipidana karena melanggar hukum," jelasnya.

Hero berharap masyarakat bisa sadar dan mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku agar lingkungan tetap terjaga.

"Asap akibat kebakaran lahan dapat mengganggu kesehatan manusia dan mengganggu arus lalu lintas baik itu udara, darat dan laut, jadi sebisa mungkin jangan membakar lahan," ucapnya.

Hero juga meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran lahan.

Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, hingga saat ini masih terus terjadi, bahkan semakin meluas.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Rihel mengatakan, ada sebanyak enam titik panas yang terpantau di wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur.

Dari enam titik panas tersebut, empat di Kecamatan Pulau Hanaut, dan dua titik di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.?

"Titik panas tersebut akibat kebakaran lahan. Tim sudah ke lokasi dan melakukan pemadaman, namun kemampuan tim sangat terbatas karena selain luasnya lahan yang terbakar juga di lokasi sulit mendapatkan air," terangnya.

Untuk dua titik panas di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan masih di tempat yang sama, yakni di sekitar Desa Handil Sohor yang sebelumnya telah dipadamkan melalui jalur udara.

Sedangkan titik panas di Kecamatan Pulau Hanaut, berada pada perbatasan antara Kotawaringin Timur dan Katingan.

Sementara itu, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan telah mengakibatkan wilayah Kota Sampit dan sekitarnya diselimuti kabut asap.

Akibat kabut asap tersebut telah membuat jarak pandang hanya berkisar antara 100 hingga 200 meter.