Perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia tersebut mengatakan pada Senin malam, bahwa pada minggu lalu mereka telah menguasai enam domain web yang dibuat oleh peretas untuk meniru situs web milik Senat AS.
Peretas ini menggunakan situs palsu dalam melakukan "phising" untuk mengelabui pengguna. Sehingga pengguna memberikan akses kepada peretas untuk mengakses jaringan komputer dan sistem rahasia lain seperti akun email.
Adapun, penghapusan domain ini merupakan upaya terbaru dari Microsoft untuk menggagalkan peretasan oleh grup yang dikenal dengan nama "Fancy Bear" atau APT28 ini. Grup ini memiliki keterkaitan dengan pemerintah Rusia.
Microsoft telah menutup 84 situs palsu dalam 12 aksi yang disetujui pengadilan selama 2 tahun terakhir.
"Kami khawatir upaya ini dan yang lain menimbulkan ancaman keamanan terhadap berbagai kelompok yang terkait dengan dua partai politik Amerika jelang 2018," ujar Presiden Microsoft Brad Smith dalam sebuah postingan blog.
Namun, Microsoft tidak memiliki bukti bahwa peretas berhasil mencuri data pengguna. Pejabat pemerintahan Rusia pun telah menolak tuduhan Microsoft. Mereka mengatakan Microsoft tidak memiliki bukti yang mendukung tuduhan itu. Demikian dilansir dari Reuters.
Penerjemah: Fathur Rochman