Satu anak di Palangka Raya meninggal karena DBD

id Satu anak di Palangka Raya meninggal karena DBD,DBD,Palangka Raya,meninggal karena DBD

Satu anak di Palangka Raya meninggal karena DBD

Ilustrasi (Ist)

Pada Januari ada 11 kasus, Februari 13, Maret 10, Mei 20 Juni delapan kasus, Juli enam kasus dan Agustus 12 kasus positif DBD
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mengatakan satu anak di kota setempat meninggal karena terserang demam berdarah dengue (DBD).

"Kejadian itu terjadi pada Agustus lalu yang menimpa anak usia sembilan tahun warga Jalan Murjani, Palangka Raya," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK), Partiani Gunawan melalui pemegang program imunisasi, Tiarma Saragi di Palangka Raya, Selasa.

Dia menerangkan, anak tersebut meninggal tak lama usai mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangka Raya.

"Sekitar dua jam usai perawatan yang bersangkutan dinyatakan meninggal. Diduga kuat keluarganya terlambat membawa anak tersebut berobat ke rumah sakit," katanya.

Wanita berkacamata itu mengatakan, selama periode Januari hingga Agustus 2018 tercatat 102 kasus positif DBD.

"Pada Januari ada 11 kasus, Februari 13, Maret 10, Mei 20 Juni delapan kasus, Juli enam kasus dan Agustus 12 kasus positif DBD," kata Tiarma.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya selama periode 2017 tercatat 160 warga Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini yang positif DBD.

Plt Kepala Dinas Kesehatan "Kota Cantik" Andjar Hari Purnomo pun mengajak masyarakat untuk membudayakan pola hidup bersih dan sehat (PBHS), melaksanakan gerakan masyarakat sehat (Germas) serta melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Menurut dia, upaya tersebut bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti rajin menguras tempat penampungan air, selalu melaksanakan program 3M yakni menutup tempat penampungan air dan mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air.

Dia menambahkan, dinas kesehatan melalui puskesmas juga telah menyiapkan bubuk abate yang bisa diperoleh secara gratis oleh masyarakat.

"Masyarakat juga agar aktif melakukan upaya antisipasi penyebaran DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan minimal di lingkungan keluarga," katanya.

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan salah satu pilar utama dan sebagai salah satu strategi paling efektif dalam memastikan masyarakat di kota Provinsi Kalteng ini selalu sehat.