Sampit (Antaranews Kalteng) - Salah satu imam Masjid Jami Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, H Muhammad Sadri Arsyad wafat setelah ambruk saat memimpin shalat Jumat.
"Setelah membaca surah Al Fatihah pada rakaat kedua, suara beliau tidak terdengar lagi. Ternyata saat itu beliau ambruk dengan posisi sujud," kata Dedy, salah satu jamaah di Sampit, Jumat.
Saat kejadian, suara almarhum tiba-tiba tidak terdengar dan ternyata pria 67 tahun itu ambruk. Namun shalat tetap dilanjutkan dengan digantikan Ustaz Khalik yang maju sebagai imam pengganti.
Ustaz Khalik yang sebelumnya menjadi khatib shalat Jumat tersebut, saat itu berada tepat di belakang imam. Setelah shalat selesai, jamaah langsung bergegas memeriksa kondisi almarhum.
"Ada yang mengatakan langsung meninggal, tapi ada pula yang katanya sempat mendengar beliau mengucap Allah, kemudian meninggal di perjalanan ke Rumah Sakit Murjani," tambah Dedy.
Rian, salah satu cucu Muhammad Sadri Arsyad mengaku kaget mengetahui sang kakek meninggal dunia karena sebelumnya almarhum dalam kondisi sehat.
"Memang kakek sempat operasi hernia, tapi setelah itu kondisi beliau normal. Sehat seperti biasa. Masih mengajar (ceramah) seperti biasa," kata Rian.
Rian mengaku mengetahui kakeknya meninggal saat mendampingi ayahnya yang sedang memeriksakan kesehatan RSUD dr Murjani Sampit. Ayahnya, Zainal Hakim Arsyad, merupakan satu dari delapan anak almarhum Muhammad Sadri Arsyad.
Muhammad Sadri Arsyad selama ini aktif berceramah di sejumlah masjid di Sampit. Tidak heran jika ratusan jamaah berdatangan ketika mengetahui berita duka tersebut.
Almarhum juga dikenal sebagai salah satu qari terbaik di masanya. Kemampuan itulah yang membuatnya dipercaya ikut dijadikan juri hampir di setiap Musabaqah Tilawatil Qur`an tingkat kabupaten maupun provinsi.
"Kakek selalu mengingatkan kami agar menjalankan perintah agama dan rajin membaca Al Qur`an," kata Rian.
Sementara itu, Muhammad Sadri Arsyad sepertinya sudah mendapat firasat akan kepergiannya. Sebelum shalat, almarhum berwasiat jika dia meninggal saat shalat maupun sesudah shalat, jenazahnya langsung diurus di masjid, tanpa dibawa pulang lagi ke rumah.
Wasiat itu pun dilaksanakan. Usai shalat ashar, ratusan jamaah Masjid Jami Sampit menshalatkan jenazah Muhammad Sadri Arsyad, diimami Ketua Majelis Ulama Indonesia Kotawaringin Timur KH Amrullah Hadi.
Setelah itu jenazah tidak langsung dibawa ke pemakaman karena ratusan jamaah di dua masjid lainnya sudah menunggu untuk juga menshalatkan jenazah sang imam masjid.
Wakil Bupati HM Taufiq Mukri yang turut menshalatkan dan memakamkan jenazah, mengaku turut berduka atas kepergian ulama tersebut.
"Kita doakan semoga almarhum diampuni dosanya dan mendapat tempat mulia, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata Taufiq.
Ratusan jamaah ikut mengantarkan kepergian almarhum Muhammad Sadri Arsyad ke pemakaman di Jalan Iskandar 29 Sampit. Masyarakat mendoakan semua kebaikan untuk sang imam masjid, apalagi almarhum meninggal dalam kegiatan dan tempat ibadah yakni menjadi imam shalat Jumat.
Berita Terkait
Dua prajurit TNI tersambar petir saat jaga Mabes TNI
Rabu, 24 April 2024 20:12 Wib
Akibat terik matahari, seorang lansia di Palangka Raya pingsan saat mancing
Rabu, 24 April 2024 0:09 Wib
Ten Hag yakin MU miliki peluang bagus saat lawan Man City di final Piala FA
Selasa, 23 April 2024 8:48 Wib
Bakar lemak saat musim panas dengan lima latihan berikut
Senin, 22 April 2024 17:49 Wib
Satu penumpang tewas saat kereta api tabrak bus di OKU
Senin, 22 April 2024 1:55 Wib
Pakar bagikan tips agar masyarakat tak tertipu AI saat belanja daring
Minggu, 21 April 2024 20:16 Wib
Semifinal Piala FA: Pelatih ingin Coventry nikmati momen langka saat hadapi MU
Sabtu, 20 April 2024 15:27 Wib
Porsche Taycan jadi kapal selam saat terjang banjir di Dubai
Jumat, 19 April 2024 8:55 Wib