Sampit (Antaranews Kalteng) - Puluhan kelompok pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, antusias mengikuti lomba film pendek dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional 2018.
"Tadi malam pendaftarannya sudah ditutup. Ada 45 tim dengan lima peserta setiap tim. Artinya, lomba film pendek ini diikuti 225 orang pelajar dan mahasiswa yang terlibat," kata Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, H Fadlian Noor di Sampit, Sabtu.
Kali ini tema yang diangkat adalah terkait perkembangan transportasi. Misalnya jenis transportasi tradisional ke zaman modern saat ini, serta jenis angkutan umum yang digunakan masyarakat.
Fadlian mengaku tidak menyangka jumlah peserta akan sebanyak itu. Namun di sisi lain, ini menunjukkan kepedulian masyarakat, khususnya generasi muda terhadap moda transportasi dan edukasi berlalu lintas yang baik dan benar.
Antusiasnya peserta cukup membuat panitia dan tim juri harus bekerja ekstra. Awalnya jumlah peserta hanya ditarget sebanyak 15 kelompok, namun ternyata jumlahnya menyampai 45 kelompok peserta.
Peserta didominasi pelajar SMA sederajat dan mahasiswa. Namun ada juga peserta lomba dari perwakilan salah satu Sekolah Dasar di Sampit.
"Saking antusiasnya, ada peserta dari Samuda yang terjatuh karena menyempatkan menyetor hasil karya menjelang deadline penyerahan karya," sambung Ketua Panitia, Andang Sadewo.
Panitia menetapkan, lomba film pendek ini bertema Transportasi di Kotawaringin Timur dengan durasi maksimal lima menit. Satu kelompok maksimal beranggotakan lima orang.
Penilaian hasil karya peserta dipercayakan kepada tim juri yang sudah berpengalaman. Mereka adalah Didi Sardiansyah Syachwani yang merupakan kontributor tvOne, Normansyah yang merupakan kontributor MNC TV dan Junus Muammar Riza yang merupakan jurnalis senior dari stasiun televisi lokal Hayat TV.
Didi Sardiansyah Syachwani yang merupakan ketua tim juri, mengatakan jumlah peserta kali ini merupakan terbanyak. Dari empat kali dia menjadi juri lomba film pendek, Didi menilai kualitas karya peserta juga mengalami peningkatan.
Meski begitu, menurut Diri, masih ada catatan-catatan yang harus menjadi perhatian peserta. Beberapa hal menjadi perhatian juri dan berpengaruh terhadap penilaian.
"Kebanyakan karya peserta lebih cenderung ke film dokumenter dan idenya hampir sama. Narasi juga perlu diperkuat agar visual dan narasi menjadi satu kesatuan yang saling mendukung," katanya.
Didi juga mengingatkan peserta jangan menggunakan properti berbahaya, tidak mengabaikan etika dalam dialog dan gerakan tubuh, serta menghindari masuknya gambar iklan, apalagi rokok.
Hal itu penting agar karya yang dihasilkan lebih berkualitas dan sesuai tema. Penekanan ini juga menjadi penting karena peserta merupakan pelajar dan mahasiswa sehingga perlu mengedepankan nilai edukasi yang dikaitkan bidang perhubungan.
Berita Terkait
Disangka bangkai binatang, ternyata mayat pria tanpa identitas mengapung di DAS Kapuas
Selasa, 12 Mei 2020 0:51 Wib
Disangka mainan, senjata kuno tewaskan empat anak
Jumat, 1 Mei 2020 15:18 Wib
Disangka burung, ayah tembak anak sendiri hingga tewas
Jumat, 17 April 2020 23:20 Wib
Tak disangka, sebanyak ini rokok ilegal sitaan Bea Cukai Sampit
Jumat, 27 April 2018 22:30 Wib
Kardus Sembako Disangka Isi Bom
Senin, 2 Mei 2016 12:55 Wib
Anas disangka terima suap dari proyek lain
Sabtu, 23 Februari 2013 14:23 Wib