Realiasi imunisasi campak dan rubella di Lamandau melebihi target
Kami bersyukur pencapaian itu menunjukkan masyarakat sangat mendukung program ini, sehingga kedepannya diharapkan bahwa tidak ada kendala dalam implementasi program ini di masyarakat
Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Program imunisasi campak dan rubella atau biasa dikenal dengan Measles Rubella (MR) di Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah berlangsung lancar dan sukses, bahkan realisasinya melebihi target yang ditentukan oleh Pemerintah Provinsi.
Imunisasi MR di daerah ini hanya ditargetkan sekitar 95 persen dari jumlah bayi hingga anak-anak umur dibawah 15 tahun, kata Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan kabupaten Lamandau Jaya, di Nanga Bulik, Rabu.
"Target untuk imunisasi vaksin MR sejatinya hanya 95 persen namun sampai dituntaskannya program ini realisasinya mencapai di atas 100 persen atau 102, 46 persen," tambahnya.
menjelaskan sasaran dalam imunisasi vaksin MR adalah anak umur 9 bulan hingga anak di bawah usia 13 tahun atau setara SMP, tercapainya target secara nasional melebihi 100 persen adalah hasil sinergitas antara pihak Dinas Pendidikan Kebudayaan Lamandau dan Dinas Kesehatan.
Menurutnya capaian imunisasi MR yang melampaui target ini juga menunjukan bahwa masyarakat Lamandau sudah sangat peduli dan terbuka dengan program imunisasi vaksin MR.
"Kami bersyukur pencapaian itu menunjukkan masyarakat sangat mendukung program ini, sehingga kedepannya diharapkan bahwa tidak ada kendala dalam implementasi program ini di masyarakat," kata Jaya.
Walau begitu, pelaksanaan program imunisasi vaksin MR bukan tanpa kendala, pasalnya sebelumnya vaksin MR ini menjadi polemik terkait isu haram halal sehingga masyarakat sempat raguengimunisasi putra - putrinya. Namun setelah ada penjelasan dari Kemenkes maka program ini di Kabupaten Lamandau dapat berjalan dengan baik.
Lebih jauh dijelaskanmya bahwa program imunisasi vaksin MR ini mulai berjalan pada bulan Agustus lalu dan sempat tertunda hingga kembali dilaksanakan dan berakhir pada bulan Oktober 2018.
"Kalau tidak ada penundaan maka program ini bisa lebih cepat terealisasi dan targetnya bisa melebihi angka 102, 46 persen," demikian Jaya.
Imunisasi MR di daerah ini hanya ditargetkan sekitar 95 persen dari jumlah bayi hingga anak-anak umur dibawah 15 tahun, kata Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan kabupaten Lamandau Jaya, di Nanga Bulik, Rabu.
"Target untuk imunisasi vaksin MR sejatinya hanya 95 persen namun sampai dituntaskannya program ini realisasinya mencapai di atas 100 persen atau 102, 46 persen," tambahnya.
menjelaskan sasaran dalam imunisasi vaksin MR adalah anak umur 9 bulan hingga anak di bawah usia 13 tahun atau setara SMP, tercapainya target secara nasional melebihi 100 persen adalah hasil sinergitas antara pihak Dinas Pendidikan Kebudayaan Lamandau dan Dinas Kesehatan.
Menurutnya capaian imunisasi MR yang melampaui target ini juga menunjukan bahwa masyarakat Lamandau sudah sangat peduli dan terbuka dengan program imunisasi vaksin MR.
"Kami bersyukur pencapaian itu menunjukkan masyarakat sangat mendukung program ini, sehingga kedepannya diharapkan bahwa tidak ada kendala dalam implementasi program ini di masyarakat," kata Jaya.
Walau begitu, pelaksanaan program imunisasi vaksin MR bukan tanpa kendala, pasalnya sebelumnya vaksin MR ini menjadi polemik terkait isu haram halal sehingga masyarakat sempat raguengimunisasi putra - putrinya. Namun setelah ada penjelasan dari Kemenkes maka program ini di Kabupaten Lamandau dapat berjalan dengan baik.
Lebih jauh dijelaskanmya bahwa program imunisasi vaksin MR ini mulai berjalan pada bulan Agustus lalu dan sempat tertunda hingga kembali dilaksanakan dan berakhir pada bulan Oktober 2018.
"Kalau tidak ada penundaan maka program ini bisa lebih cepat terealisasi dan targetnya bisa melebihi angka 102, 46 persen," demikian Jaya.