Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Masyarakat di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, perlu edukasi tentang obat dan pangan aman, agar terhindar dari berbagai produk yang membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan Arita menjelaskan, seiring berjalannya waktu frekuensi kehadiran produk obat maupun pangan yang baru terus alami peningkatan, sehingga diperlukan kewaspadaan agar konsumen tidak salah memilih.
"Sudah tugas pemerintah kabupaten melalui dinas terkait untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan obat dan pangan yang aman," ujarnya di Kuala Pembuang, Rabu.
Pemerintah harus melindungi masyarakat dari ancaman produk berbahaya, sesuai aturan yang tertuang dalam pemenuhan hak perlindungan konsumen. Pemenuhan hak ini diwujudkan melalui operasi pasar serta peningkatan pemahaman konsumen tentang obat dan pangan aman.
Jika kegiatan edukasi dilakukan secara benar dan menyasar semua kalangan, potensi masyarakat menggunakan produk berbahaya akan semakin kecil. Karena mereka sudah lebih memahami produk yang berbahaya jika dikonsumsi.
Masyarakat selaku konsumen wajib mengetahui, bahan serta kandungan yang digunakan pada setiap produk yang dibeli. Mereka harus terbiasa memeriksa komposisi obat dan pangan yang dijual.
"Kebiasaan untuk selalu berhati-hati dan tidak sembarangan membeli produk obat dan pangan wajib dimiliki konsumen. Jika tidak dan terlanjur menggunakan produk berbahaya, maka akan sangat merugikan diri sendiri," terangnya kepada Antara Kalteng.
Pengawasan secara berjenjang dengan skala waktu yang teratur juga harus dilakukan pemerintah, agar semua produk yang dijual oleh produsen dapat dipastikan keamanannya apabila digunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat.
Jika pengawasan oleh pemerintah melalui instansi terkait tidak dilakukan secara optimal, maka potensi beredarnya produk berbahaya akan semakin meningkat. Tidak hanya produk yang beredar di pasar nyata, pengawasan juga harus diintensifkan terhadap transaksi jual beli produk di pasar online.
"Semua harus berimbang, mulai dari pengawasan hingga peningkatan pengetahuan tentang produk yang aman untuk dikonsumsi. Tindakan pencegahan tentu lebih baik dibandingkan penanggulangan," demikian Arita.
Berita Terkait
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib
DPRD Kapuas apresiasi pawai karnaval budaya
Rabu, 1 Mei 2024 13:02 Wib
Kesbangpol Pulpis minta warga terlibat aktif ciptakan suasana damai jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 18:33 Wib
Kesbangpol Murung Raya minta masyarakat laporkan Ormas dan LSM 'nakal'
Selasa, 30 April 2024 17:06 Wib
KPU Bartim segera lantik 50 PPK jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 16:57 Wib
Pemkab Kapuas terus deteksi wilayah rawan konflik jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 16:38 Wib
Realisasi anggaran 2024 KPPN Pangkalan Bun alami peningkatan
Selasa, 30 April 2024 15:48 Wib
16 Desa di Kotim siap dicanangkan sebagai Desa Bersinar
Senin, 29 April 2024 17:57 Wib