Markas Patroli Mangkutup diaktifkan cegah maraknya penebangan liar hulu Kapuas

id Markas Patroli Mangkutup diaktifkan cegah maraknya penebangan liar hulu Kapuas,Direktur polair,Illegal logging,Kotim,Sampit,Kapuas

Markas Patroli Mangkutup diaktifkan cegah maraknya penebangan liar hulu Kapuas

Direktur Polairud Polda Kalimantan Tengah Kombes Badarudin. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah, meresmikan Markas Unit Patroli Mangkutup di Sungai Kapuas Kabupaten Kapuas untuk mencegah maraknya penebangan liar atau 'illegal logging' yang bersumber dari kawasan itu.

"Markas Unit Patroli Mangkutup diaktifkan untuk mengantisipasi maraknya perambahan hutan. Kasus "illegal logging' di Kapuas itu banyak turun dari kawasan Mangkutup. Selain itu, juga mengantisipasi penambangan liar," kata Direktur Polairud Polda Kalimantan Tengah Kombes Badarudin di Sampit, Sabtu.

Penebangan liar masih ada ditemukan meski jumlahnya jauh menurun. Pihaknya mengoptimalkan pencegahan, di antaranya dengan meningkatkan patroli dan pengawasan di seluruh perairan Kalimantan Tengah.

Selama ini, jajaran Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah mengerahkan personelnya yang tersebar di 11 markas unit untuk mengamankan perairan laut dan 10 daerah aliran sungai besar di Kalimantan Tengah. Dengan dioperasikannya Markas Unit Patroli Mangkutup, diharapkan dapat meningkatkan upaya pengamanan dan menekan potensi kejahatan, khususnya di perairan.

Peresmian Markas Unit Patroli Mangkutup dilaksanakan di Markas Komando Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, bersamaan peresmian lapangan tembak Daksalagha Pallawa di kantor tersebut.

Badarudin menjelaskan, Markas Unit Patroli Mangkutup sebelumnya sudah pernah ada namun kemudian tidak dioperasikan lagi tanpa diketahui alasannya. Akibatnya, markas unit tersebut terbengkalai dan tidak terawat.

Kini markas unit itu diaktifkan lagi karena dinilai sangat dibutuhkan untuk pengawasan dan pengamanan perairan di kawasan itu. Untuk sementara, ada tiga personel yang disiagakan di markas tersebut dibekali armada yang memadai, namun jumlahnya akan segera ditambah.

"Untuk mencapai Markas Unit Patroli Mangkutup dibutuhkan waktu sekitar delapan jam menelusuri sungai. Masyarakat juga sangat antusias mendukung keberadaan markas unit ini karena dinilai lebih memberi rasa aman bagi mereka beraktivitas di sungai," tambah Badarudin.

Markas Unit Patroli Mangkutup juga dilengkapi satu pondok baca untuk membantu menambah pengetahuan anak-anak setempat. Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah menyiapkan sarana dan buku-buku yang bisa dibaca anak-anak di sela waktu senggang mereka.

Sementara itu, secara umum Badarudin menilai keamanan dan ketertiban, khususnya di wilayah perairan Kalimantan Tengah, cukup kondusif. Tidak ada kejahatan-kejahatan serius yang dinilai mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat.

Langkah pencegahan terus dilakukan dengan meningkatkan patroli dan melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondisi daerah agar tetap kondusif. Dukungan masyarakat sangat penting di tengah keterbatasan sarana dan personel yang dihadapi aparat keamanan.