Pemilik Lippo group paparkan kunci sukses jadi pengusaha
memulai usaha dari selembar kain yang dibuat pakaian anak-anak, lalu dijual
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Mochtar Riadi bersama anaknya James T Riady selaku pemilik Lippo group sekaligus salah satu konglomerat Indonesia, memaparkan kunci sukses menjadi pengusaha kepada para pelaku usaha yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah.
Terlebih dahulu pahami situasi dan kondisi suatu daerah ketika akan membangun suatu usaha, kata Mochtar Riadi saat Dialog Dunia Usaha yang diselenggarakan Lippo Group dan Siloam Hospital kerjasama dengan APINDO di Palangka Raya, Selasa malam.
"Dalam membangun usaha, beranilah melangkah dan mengambil keputusan-keputusan penting. Pahami bahwa dalam bisnis harus diutamakan cita-cita besar dan luas, namun mulai dengan yang kecil," ucapnya.
Pria berumur 89 tahun itu juga mengingatkan agar jangan ragu dan takut mengumpulkan banyak pengalaman. Sebab, melalui pengalaman itulah kemampuan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
Menurut dia peluang usaha di masa sekarang ini ada di dunia digital. Untuk itu, para pelaku usaha di Provinsi Kalteng ini memanfaatkan momentum tersebut dan mengambil peluang di dunia digital.
"Kita harus bisa memposisikan diri di era digital seperti sekarang ini. Ambil terobosan dalam menciptakan dunia usaha," kata Mochtar.
Sementara bagi James T Riady, menjadi pengusaha sukses dibutuhkan perjuangan. Hal itu tercermin dari perjalanan hidup ayahnya Mochtar Riady dan ibunya Suryawati Lidya atau Li Limei dalam membangun usaha hingga menjadi besar seperti Lippo group.
Dia mengaku ayahnya sempat mengalami kegagalan sebanyak tiga kali sebelum berhasil membangun Lippo group. Ibunya bahkan memulai usaha dari selembar kain yang dibuat pakaian anak-anak, lalu dijual.
"Uang sebenarnya bukan masalah utama. Terpenting itu harus memiliki jiwa perjuangan. Bergerak tanpa jiwa perjuangan, ya susah juga," kata James.
Dialog Dunia Usaha bertema 'meningkatkan peran dunia usaha demi pertumbuhan ekonomi di Kalteng' itu, rangkaian grand opening Siloam Hospital Palangka Raya yang dilaksanakan, Rabu (19/12) pagi.
Terlebih dahulu pahami situasi dan kondisi suatu daerah ketika akan membangun suatu usaha, kata Mochtar Riadi saat Dialog Dunia Usaha yang diselenggarakan Lippo Group dan Siloam Hospital kerjasama dengan APINDO di Palangka Raya, Selasa malam.
"Dalam membangun usaha, beranilah melangkah dan mengambil keputusan-keputusan penting. Pahami bahwa dalam bisnis harus diutamakan cita-cita besar dan luas, namun mulai dengan yang kecil," ucapnya.
Pria berumur 89 tahun itu juga mengingatkan agar jangan ragu dan takut mengumpulkan banyak pengalaman. Sebab, melalui pengalaman itulah kemampuan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
Menurut dia peluang usaha di masa sekarang ini ada di dunia digital. Untuk itu, para pelaku usaha di Provinsi Kalteng ini memanfaatkan momentum tersebut dan mengambil peluang di dunia digital.
"Kita harus bisa memposisikan diri di era digital seperti sekarang ini. Ambil terobosan dalam menciptakan dunia usaha," kata Mochtar.
Sementara bagi James T Riady, menjadi pengusaha sukses dibutuhkan perjuangan. Hal itu tercermin dari perjalanan hidup ayahnya Mochtar Riady dan ibunya Suryawati Lidya atau Li Limei dalam membangun usaha hingga menjadi besar seperti Lippo group.
Dia mengaku ayahnya sempat mengalami kegagalan sebanyak tiga kali sebelum berhasil membangun Lippo group. Ibunya bahkan memulai usaha dari selembar kain yang dibuat pakaian anak-anak, lalu dijual.
"Uang sebenarnya bukan masalah utama. Terpenting itu harus memiliki jiwa perjuangan. Bergerak tanpa jiwa perjuangan, ya susah juga," kata James.
Dialog Dunia Usaha bertema 'meningkatkan peran dunia usaha demi pertumbuhan ekonomi di Kalteng' itu, rangkaian grand opening Siloam Hospital Palangka Raya yang dilaksanakan, Rabu (19/12) pagi.