Gelombang dan angin kencang hantam Pantai Ujung Pandaran, kerusakannya separah ini

id Gelombang dan angin kencang hantam Pantai Ujung Pandaran,Teluk Sampit,Pantai,Wisata,BMKG,Nur Setiawan

Gelombang dan angin kencang hantam Pantai Ujung Pandaran, kerusakannya separah ini

Betang wisata di Pantai Ujung Pandaran ambruk setelah dihantam angin kencang, Minggu (23/12/2018) sore. (Foto Istimewa)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Cuaca buruk berupa gelombang besar dan angin kencang menghantam Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, membuat sebuah betang wisata yang ada di pinggir pantai ambruk.

"Kejadiannya sekitar pukul 17.00 WIB. Gelombangnya besar, tapi cuma sampai di bibir pantai. Yang parah itu anginnya sangat kencang sehingga menyebabkan betang wisata milik pemerintah daerah runtuh," kata Kepala Desa Ujung Pandaran Aswinnor dihubungi dari Sampit, Minggu.

Betang wisata merupakan aset pemerintah daerah berupa balai pertemuan terbuka yang desainnya berbentuk betang atau rumah khas Suku Dayak. Bangunan yang cukup besar itu kini jaraknya hanya tinggal belasan meter dari bibir pantai akibat abrasi yang terus menggerus pantai itu.

Sekitar pukul 14.00 WIB, cuaca di objek wisata andalan Kotawaringin Timur itu masih normal, namun laut memang mulai pasang. Cuaca berubah memburuk sekitar pukul 16.00 WIB, ditandai munculnya angin kencang dan gelombang besar.

Aswinnor mengaku sangat kaget ketika mengetahui kejadian itu. Namun dia sedikit lega setelah memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Hantaman angin kencang itu terjadi menjelang senja, saat wisatawan sudah meninggalkan pantai tersebut.

Pantai yang berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat Kota Sampit itu merupakan objek wisata andalan Kotawaringin Timur. Beberapa hari terakhir, pantai yang menghadap Laut Jawa itu sedang ramai wisatawan yang sedang berlibur.

"Alhamdulillah kondisi sudah aman. Kami sudah memberikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih waspada ketika cuaca buruk. Kami mengimbau wisatawan juga berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Aswinnor.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun H Asan Sampit, Nur Setiawan mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan peringatan dini tentang potensi angin kencang dan gelombang tinggi. Masyarakat diminta mewaspadai cuaca buruk agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Jika dilihat dari dampak yang ditimbulkannya, angin kencang tersebut diperkirakan di atas 35 knots atau di atas sekitar 70 km /jam. Dari data prakiraan angin memang terlihat adanya simpul pertemuan angin atau daerah konvergensi di selatan Kalimantan atau sekitar Teluk Sampit," kata Nur Setiawan, Minggu malam.

Nur Setiawan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terlebih mereka yang tinggal di kawasan pesisir maupun yang beraktivitas di perairan. Jika cuaca sedang buruk, masyarakat diminta menghindari aktivitas yang rawan atau berbahaya jika terjadi angin kencang dan gelombang besar.

Nur Setiawan meminta masyarakat tetap waspada karena cuaca buruk masih berpotensi terjadi. Seperti pada 24 Desember nanti, potensi angin kencang terjadi di wilayah Kalteng bagian selatan atau sekitar Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit.