BKSDA masih pasang perangkap buru buaya Sungai Seranggas

id BKSDA masih pasang perangkap buru buaya Sungai Seranggas,Buaya ,Sungai mentaya,Muriansyah,Sampit

BKSDA masih pasang perangkap buru buaya Sungai Seranggas

Perangkap buaya yang dipasang BKSDA di Sungai Seranggas menjadi tontonan warga. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, masih memasang perangkap buaya di Sungai Seranggas Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur untuk menangkap satwa ganas tersebut.

"Sampai hari ini belum ada yang masuk perangkap lagi. Umpannya masih sama seperti sebelumnya, yaitu bebek," kata Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit, Muriansyah di Sampit, Jumat.

Jumat (8/2) dini hari pekan lalu, seekor buaya berhasil ditangkap menggunakan perangkap besi yang dipasang di Sungai Serangas sejak sepekan sebelumnya. Perangkap itu dipasang setelah ada warga setempat bernama Julhaidir (41) diterkam buaya saat mandi di sungai itu hingga tangan kirinya putus.

Tidak diketahui apakah buaya yang ditangkap tersebut merupakan pemangsa tangan Julhadir atau bukan, karena buaya itu dievakuasi dan dilepas ke Taman Wisata Bukit Tangkiling Palangka Raya. Setelah buaya dievakuasi, BKSDA kembali memasang perangkap besi tersebut dengan harapan bisa menangkap buaya lainnya, namun hingga kini belum ada hasil.

Perangkap besi kembali dipasang karena menurut warga, buaya yang sering muncul di sungai yang merupakan anak Sungai Mentaya itu diperkirakan lebih dari satu ekor. Karena itulah warga juga meminta BKSDA kembali memasang perangkap tersebut.

Masyarakat masih waswas beraktivitas di sungai karena yakin masih ada buaya lain yang berkeliaran di sungai itu. Bahkan banyak warga yang berpendapat buaya yang masuk perangkap pekan lalu bukanlah buaya yang menerkam Julhaidir karena buaya pemangsa saat itu diyakini jauh lebih besar dibanding buaya yang tertangkap.

Muriansyah mengatakan, tidak ada yang bisa memastikan apakah buaya yang tertangkap pekan lalu itu merupakan buaya yang menerkam Julhaidir atau bukan. Hal itu lantaran buaya dilepas di Taman Wisata Bukit Tangkiling Palangka Raya tetap dalam keadaan hidup.

Meski begitu, BKSDA tetap mengikuti keinginan masyarakat yang meminta peranhlap buaya itu kembali dipasang. Perangkap kembali dipasang dan diberi umpan berupa seekor bebek untuk menarik perhatian buaya agar masuk ke perangkap.

"Perangkap itu rencana kami pasang sampai Kamis pekan depan. Itu terus kami pantau dan evaluasi tempat maupun umpan yang dipasang," kata Muriansyah.

Muriansyah mengimbau masyarakat selalu waspada saat beraktivitas di sungai karena populasi buaya di Sungai Mentaya maupun anak sungainya diperkirakan masih banyak. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas di sungai saat hari sudah gelap karena sangat rawan serangan buaya.