Pahami kondisi politik, Imam Katolik hadirkan Teras Narang dan Polda Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Keuskupan Palangka Raya menghadirkan Gubernur Kalimantan Tengah periode 2005-2015, dan Irwasda Polda Kalteng Kombes Pol Benone L, sebagai upaya mendapatkan gambaran kondisi faktual politik Indonesia jelang pemilihan umum tahun 2019.
Informasi terkait kondisi faktual politik sangat perlu diketahui para pastor dan petugas keagamaan agar dalam menyikapinya tidak salah, kata Uskup Keuskupan Palangka Raya Keuskupan Palangka Raya Mgr Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka saat Pertemuan Pastores di Palangka Raya, Jumat.
"Para pastor dan petugas keagamaan pun dalam memberikan pengarahan kepada umat terkait pemilu tidak salah. Itulah alasan kami mengundang dan menghadiran Teras Narang dan Irwasda Polda Kalteng sebagai Narasumber di pertemuan pastores," ucapnya.
Pimpinan tertinggi imam umat Katolik di Keuskupan Palangka Raya itu mengaku, pihaknya telah dan akan terus melakukan banyak hal untuk mensukseskan pemilu yang akan dilaksanakan 17 April 2019.
Dia mengatakan salah satu bentuk yang telah dilakukan adalah dengan mengeluarkan surat uskup, atau biasa dikenal umat Katolik dengan surat gembala. Inti surat tersebut meminta para pastor dan seluruh umat Katolit ikut mensukseskan pemilu serta tidak golput.
Baca juga: Ada enam nama 'Tuhan' masuk DPT Pemilu
"Para pastor juga diminta untuk ikut dan terus mensosialisasikan pemilu. Hanya memang, kami perlu bantuan dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) untuk memberikan penjelasan secara teknis terkait pemilu 2019," kata Aloysius.
Dia menyebut pelaksaan pemilu tahun 2019 sedikit lebih rumit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di mana masyarakat yang punya hak pilih harus mencoblos di lima kertas suara, mulai dari Calon Presiden/Wakil Presiden, calon DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi maupun DPRD kabupaten/kota.
Uskup Keuskupan Palangka Raya mengatakan program dan tahapan pemilu yang disusun KPU sudah cukup baik. Untuk itu, KPU diharapkan menjalankan dan mengawalnya dengan sebaik-baiknya, agar berbagai kecurangan yang mungkin terjadi bisa diatasi.
"Jadi pelaksanaan pemilu tahun 2019 benar-benar proses demokratis yang bermanfaat untuk seluruh Bangsa Indonesia," demikian Aloysius.
Baca juga: Permintaan Rhoma Irama pada umat islam
Informasi terkait kondisi faktual politik sangat perlu diketahui para pastor dan petugas keagamaan agar dalam menyikapinya tidak salah, kata Uskup Keuskupan Palangka Raya Keuskupan Palangka Raya Mgr Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka saat Pertemuan Pastores di Palangka Raya, Jumat.
"Para pastor dan petugas keagamaan pun dalam memberikan pengarahan kepada umat terkait pemilu tidak salah. Itulah alasan kami mengundang dan menghadiran Teras Narang dan Irwasda Polda Kalteng sebagai Narasumber di pertemuan pastores," ucapnya.
Pimpinan tertinggi imam umat Katolik di Keuskupan Palangka Raya itu mengaku, pihaknya telah dan akan terus melakukan banyak hal untuk mensukseskan pemilu yang akan dilaksanakan 17 April 2019.
Dia mengatakan salah satu bentuk yang telah dilakukan adalah dengan mengeluarkan surat uskup, atau biasa dikenal umat Katolik dengan surat gembala. Inti surat tersebut meminta para pastor dan seluruh umat Katolit ikut mensukseskan pemilu serta tidak golput.
Baca juga: Ada enam nama 'Tuhan' masuk DPT Pemilu
"Para pastor juga diminta untuk ikut dan terus mensosialisasikan pemilu. Hanya memang, kami perlu bantuan dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) untuk memberikan penjelasan secara teknis terkait pemilu 2019," kata Aloysius.
Dia menyebut pelaksaan pemilu tahun 2019 sedikit lebih rumit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di mana masyarakat yang punya hak pilih harus mencoblos di lima kertas suara, mulai dari Calon Presiden/Wakil Presiden, calon DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi maupun DPRD kabupaten/kota.
Uskup Keuskupan Palangka Raya mengatakan program dan tahapan pemilu yang disusun KPU sudah cukup baik. Untuk itu, KPU diharapkan menjalankan dan mengawalnya dengan sebaik-baiknya, agar berbagai kecurangan yang mungkin terjadi bisa diatasi.
"Jadi pelaksanaan pemilu tahun 2019 benar-benar proses demokratis yang bermanfaat untuk seluruh Bangsa Indonesia," demikian Aloysius.
Baca juga: Permintaan Rhoma Irama pada umat islam