Kemeriahan momen hari jadi Kota dan HUT Pemkab Kapuas
Kuala Kapuas (ANTARA) - Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat bersama istri Ary Egahni, SH, serta Danrem 102 Panju Panjung Kolonel Arm Saiful Rizal, Wakil Bupati Kapuas H M Nafiah Ibnor dan Wakil Bupati Barito Timur Habib Said Abdul Saleh beserta Forkopimda Kabupaten Kapuas, terlibat perang lempar-lemparan batang suli dengan ratusan masyarakat di depan Dermaga Danau Mare, Kota Kuala Kapuas, Kamis.
"Batang yang digunakan pun bersifat lunak dan berasal dari pohon suli serta tidak membahayakan seseorang," kata Ben Brahim S Bahat di Kuala Kapuas.
Ben mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upacara Adat Laluhan yang dikemas dalam rangkaian peringatan hari jadi Kota Kapuas ke-213 dan HUT ke-68 Pemerintah Kabupaten Kapuas tahun 2019.
Kegiatan yang digelar rutin setiap tahunnya itu, dengan mengambil tempat kegiatan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas, tepatnya di depan Dermaga Danau Mare, Kota Kuala Kapuas.
Upacara Adat Laluhan merupakan ritual adat Suku Dayak Ngaju Kabuapten Kuala Kapuas, yang menggambarkan betapa gigihnya mereka dalam mempertahankan wilayahnya dari gangguan musuh. Upacara Laluhan juga menyimbolkan kegigihan warga Kota Kuala Kapuas untuk memerangi kemiskinan dan keterbelakangan, sehingga menjadi masyarakat yang maju dan sejahtera.
Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat usai mengikuti kegiatan Laluhan dan dilanjutkan dengan ritual adat Ngarunya.
Begitu pula dengan acara Ritual Adat Ngarunya bagian dari kegiatan Balian, ini katanya, merupakan ritual adat untuk mendoakan para tamu undangan atau para pejabat, agar dapat melakukan tugasnya dengan baik, diberikan kesehatan dan jabatan yang tinggi.
Ben Brahim berharap dengan adanya kegiatan tersebut, dapat terus dilestarikan dan menjadi salah satu agenda rutin, sehingga mampu menarik perhatian para wisatawan berkunjung ke 'Kota Air'
"Dengan diselenggarakannya hari jadi Kota Kuala Kapuas diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk bersatu padu membangun Kapuas, bergandengan tangan menuju Kabupaten Kapuas yang maju dan masyarakat rukun Tuntang Tau Hapakat Huma Betang," demikian Ben Brahim.
"Batang yang digunakan pun bersifat lunak dan berasal dari pohon suli serta tidak membahayakan seseorang," kata Ben Brahim S Bahat di Kuala Kapuas.
Ben mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upacara Adat Laluhan yang dikemas dalam rangkaian peringatan hari jadi Kota Kapuas ke-213 dan HUT ke-68 Pemerintah Kabupaten Kapuas tahun 2019.
Kegiatan yang digelar rutin setiap tahunnya itu, dengan mengambil tempat kegiatan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas, tepatnya di depan Dermaga Danau Mare, Kota Kuala Kapuas.
Upacara Adat Laluhan merupakan ritual adat Suku Dayak Ngaju Kabuapten Kuala Kapuas, yang menggambarkan betapa gigihnya mereka dalam mempertahankan wilayahnya dari gangguan musuh. Upacara Laluhan juga menyimbolkan kegigihan warga Kota Kuala Kapuas untuk memerangi kemiskinan dan keterbelakangan, sehingga menjadi masyarakat yang maju dan sejahtera.
Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat usai mengikuti kegiatan Laluhan dan dilanjutkan dengan ritual adat Ngarunya.
Begitu pula dengan acara Ritual Adat Ngarunya bagian dari kegiatan Balian, ini katanya, merupakan ritual adat untuk mendoakan para tamu undangan atau para pejabat, agar dapat melakukan tugasnya dengan baik, diberikan kesehatan dan jabatan yang tinggi.
Ben Brahim berharap dengan adanya kegiatan tersebut, dapat terus dilestarikan dan menjadi salah satu agenda rutin, sehingga mampu menarik perhatian para wisatawan berkunjung ke 'Kota Air'
"Dengan diselenggarakannya hari jadi Kota Kuala Kapuas diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk bersatu padu membangun Kapuas, bergandengan tangan menuju Kabupaten Kapuas yang maju dan masyarakat rukun Tuntang Tau Hapakat Huma Betang," demikian Ben Brahim.