Ini penyebab Citimall Sampit sempat matikan lampu saat ramai pengunjung

id Ini penyebab Citimall Sampit sempat matikan lampu saat ramai pengunjung,Hari Bumi,Hemat Energi,Earth Hour

Ini penyebab Citimall Sampit sempat matikan lampu saat ramai pengunjung

Rangkaian lampu membentuk angka 60+ menjadi simbol ajakan Citimall Sampit kepada pengunjung untuk menghemat energi dengan mematikan sebagian lampu selama 60 menit, Sabtu (30/3/2019) malam. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Pengunjung Citimall Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dibuat kaget karena sebagian lampu mal terbesar di Kalimantan Tengah itu dimatikan, sehingga suasana lebih gelap dari biasanya, padahal sedang ramai pengunjung pada Sabtu malam.

"Kaget juga kenapa jadi gelap dari biasanya, padahal ini malam Minggu dan sedang ramai pengunjung. Biasanya lampu di sini terang benderang," kata Anggie, warga Sampit.

Sebagian lampu yang terlihat padam yaitu di sisi kiri dan kanan, pintu masuk dan dalam atau koridor dan atrium. Pengunjung hanya bisa bertanya-tanya karena melihat pihak mal tampak santai dengan suasana sedikit gelap tersebut.

Malah, mereka terlihat asyik menyalakan lampu kecil menyerupai lilin yang dibentuk menjadi angka 60 plus. Lampu-lampu itu dipasang tepat di lantai depan pintu masuk utama mal tersebut.

"Ini sengaja kami lakukan untuk mendukung kampanye Earth Hour memperingati Hari Bumi untuk menghemat energi yaitu dengan mematikan lampu selama satu jam. Tapi kami hanya mematikan sebagian lampu sehingga aktivitas mal tidak sampai terganggu," kata General Manager Citimall Sampit Yus Arie Andrianto di Sampit.

Pemadaman lampu tersebut ternyata bentuk dukungan Citimall Sampit terhadap kampanye hemat energi. Rangkaian lampu membentuk angka 60 plus tersebut melambangkan ajakan untuk mematikan lampu selama 60 menit.

Sudah dua tahun terakhir, Citimall menggelar kegiatan serupa. Mereka sangat mendukung kampanye hemat energi dan berharap gerakan sosial itu diikuti banyak pihak karena sangat bermanfaat.

Citimall Sampit juga berkomitmen meningkatkan efisiensi penggunaan lampu dan penghematan listrik di beberapa titik strategis. Kegiatan itu diikuti oleh pelaku usaha yang ada di gedung pusat perbelanjaan itu.

Sementara itu, kegiatan ringan namun bermanfaat besar yang dilaksanakan setiap tahun itu belum dilakukan oleh banyak pihak. Padahal kegiatan ini sangat positif dan dinilai tidak terlalu merugikan jika hanya dilakukan dengan memadamkan sebagian lampu selama satu jam.

"Seandainya ini dilakukan secara massal dan digerakkan oleh pemerintah, dampaknya pasti sangat besar terhadap penghematan energi meski hanya dipadamkan selama satu jam. Harapannya, masyarakat juga ikut melakukan itu secara bersama-sama," demikian Yus Arie.