Siloam Palangka Raya ajak masyarakat Kalteng kenali dan cegah kanker serviks
Palangka Raya (ANTARA) - Menyambut Hari Kartini sekaligus Sebagai bentuk kepedulian terhadap perempuan, Siloam Hospitals Palangka Raya menggelar health talk bertema 'pencegahan dan pengobatan kanker serviks' dengan menghadirkan dr I Wayan Sumo Yoga SpOG.
Kanker serviks atau Kanker mulut Rahim perlu dikenal dan dicegah masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah karena dapat mengakibatkan kematian dengan fenomena gunung es, kata Dr I Wayan saat menjadi narasumber di health talk Siloam Hospital Palangka Raya, Senin.
"Di Indonesia setiap 1 jam 1 perempuan meninggal karena mulut Rahim. Jadi, setiap perempuan beresiko. Karena menyerang organ reproduksi kaum wanita, sehingga sebagai pembunuh terbanyak kaum wanita," beber dia.
Dikatakan, kanker mulut Rahim disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) yang terdiri dari menikah muda, berhubungan pertama pada usia muda, gonta ganti pasangan, dan Infeksi Menular Seksual.
Gejala yang sering dialami oleh penderta kanker serviks adalah keputihan (lama, bercampur darah, berbau), pendarahan (spontan, setelah kontak seksual, tidak teratur) dan nyeri panggul.
"Pencegahan dapat diminimalisir Kanker mulut Rahim terjadi saat sel normal di serviks berubah menjadi sel kanker. Di mana dimana perubahan itu memakan waktu 10-15 tahun sampai menjadi kanker dan kesempatan yang cukup lama untuk mendekteksi sebelum menjadi kanker mulut Rahim," kata I Wayan.
Baca juga: Jasa Raharja gandeng RS Siloam Hospitals tangani korban lakalantas
Dokter Siloma itu pun mengajak masyarakat, khususunya perempuan agar rutin berkonsultasi dengan dokter atas kondisi kesehatan dan menanyakan langsung mengenai gejala awal atau yang berhubungan dengan kanker serviks, adalah dengan skrining bisa mendekteksi sel-sel abnormal, lesi pra kanker dan kanker serviks.
Pencegahan yang dilakukan adalah pencegahan primer dengan menghindari factor-faktor resiko, Imunisasi/Vaksinasi sebelum kontak seks. Pencegahan sekunder metode penapisan/skrining saat ini adalah IVA (see and treat) dan Pap Smear.
"Vaksinasi dan skrining dianggap dapat memberikan perlindungan yang ideal untuk mencegah kanker serviks. Ingat, pencegahan lebih baik daripada mengobati," demikian I Wayan.
Baca juga: Pola hidup sehat dapat cegah penyakit stroke
Baca juga: RS Siloam Hospital resmi beroperasi di Palangka Raya, ini fasilitasnya
Kanker serviks atau Kanker mulut Rahim perlu dikenal dan dicegah masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah karena dapat mengakibatkan kematian dengan fenomena gunung es, kata Dr I Wayan saat menjadi narasumber di health talk Siloam Hospital Palangka Raya, Senin.
"Di Indonesia setiap 1 jam 1 perempuan meninggal karena mulut Rahim. Jadi, setiap perempuan beresiko. Karena menyerang organ reproduksi kaum wanita, sehingga sebagai pembunuh terbanyak kaum wanita," beber dia.
Dikatakan, kanker mulut Rahim disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) yang terdiri dari menikah muda, berhubungan pertama pada usia muda, gonta ganti pasangan, dan Infeksi Menular Seksual.
Gejala yang sering dialami oleh penderta kanker serviks adalah keputihan (lama, bercampur darah, berbau), pendarahan (spontan, setelah kontak seksual, tidak teratur) dan nyeri panggul.
"Pencegahan dapat diminimalisir Kanker mulut Rahim terjadi saat sel normal di serviks berubah menjadi sel kanker. Di mana dimana perubahan itu memakan waktu 10-15 tahun sampai menjadi kanker dan kesempatan yang cukup lama untuk mendekteksi sebelum menjadi kanker mulut Rahim," kata I Wayan.
Baca juga: Jasa Raharja gandeng RS Siloam Hospitals tangani korban lakalantas
Dokter Siloma itu pun mengajak masyarakat, khususunya perempuan agar rutin berkonsultasi dengan dokter atas kondisi kesehatan dan menanyakan langsung mengenai gejala awal atau yang berhubungan dengan kanker serviks, adalah dengan skrining bisa mendekteksi sel-sel abnormal, lesi pra kanker dan kanker serviks.
Pencegahan yang dilakukan adalah pencegahan primer dengan menghindari factor-faktor resiko, Imunisasi/Vaksinasi sebelum kontak seks. Pencegahan sekunder metode penapisan/skrining saat ini adalah IVA (see and treat) dan Pap Smear.
"Vaksinasi dan skrining dianggap dapat memberikan perlindungan yang ideal untuk mencegah kanker serviks. Ingat, pencegahan lebih baik daripada mengobati," demikian I Wayan.
Baca juga: Pola hidup sehat dapat cegah penyakit stroke
Baca juga: RS Siloam Hospital resmi beroperasi di Palangka Raya, ini fasilitasnya