Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta para kepala daerah tingkat kabupaten dan kota untuk mengawasi ketat distribusi elpiji bersubsidi agar tidak terjadi kelangkaan seperti pengaduan warga akhir-akhir ini.
"Saya akan surati para bupati dan wali kota agar memberikan perhatian khusus soal pengawasan distribusi elpiji 3kg ini sehubungan banyaknya pengaduan tentang kelangkaan elpiji dewasa ini," kata gubernur di ruang kerjanya di Palu, Selasa.
Gubernur setelah mendengarkan penjelasan Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Bunga Elim Somba mengatakan bahwa suplai elpiji bersubsidi dari Pertamina sebenarnya sudah sesuai dengan analisis kebutuhan memasuki bulan Ramadhan.
Akan tetapi ada masalah dalam distribusi dan pemakaian sebab masyarakat yang tidak menggunakan elpiji bersubsidi seperti ASN dan masyarakat mampu lainnya, juga ikut membeli elpiji tabung 3kg ini.
Selain itu, katanya, ada penjualan elpiji jatah Sulteng ke provinsi lain seperti Gorontalo dan Sulbar oleh pedagang karena di daerah tersebut harga elpiji 3 kg jauh lebih mahal dari Sulteng.
Ditemukan pula pedagang di Sulteng ikut membeli elpiji 3kg dari pangkalan-pangkalan dan menjualnya kembali secara eceran dengan harga yang cukup mahal.
"Ini semua pelanggaran, jadi para kepala daerah bekerja sama aparat kepolisian harus melakukan pengawasan dan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan pelanggaran tersebut," ujar gubernur yang didampingi Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Bunga Elim Somba dan Kepala Biro Perekonomian dan Pembangunan Richard Armando.
Gubernur juga meminta para kepala daerah untuk mengawasi distribusi bahan-bahan pokok lainnya agar tidak terjadi kelangkaan yang menyebabkan harga jual melonjak untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat selama Ramadhan hingga lebaran nanti.
Sementara itu PT Pertamina (Persero) mengatakan bahwa suplai elpiji 3kg ke Sulteng telah ditambah 11,9 persen dari kebutuhan normal harian guna memenuhi permintaan masyarakat selama bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah.
"Kami pastikan kebutuhan elpiji bersubsidi maupun nonsubsidi salama puasa terpenuhi dengan baik, sehingga terjadi penambahan pasokan," kata Unit Manager Communication & CSR MOR VII Sulawesi Hatim Ilwan yang dihubungi dari Palu, Minggu (5/5).
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena pasokan tersedia. Satgas Pertamina akan terus memonitor konsumsi elpiji di masyarakat, sehingga bila terjadi lonjakan Pertamina dapat mengantisipasi lebih cepat," ujarnya.
Dia mengimbau warga yang sudah dalam kategoti mampu agar menggunakan elpiji nonsubsidi sebab elpiji bersubsidi 3 kilogram adalah produk yang disediakan negara bagi warga tidak mampu.
Meski begitu, hingga kini masyarakat di Kota Palu dan sekitarnya sulit mendapat elpiji bersubsidi di pangkalan resmi, bahkan di Kabupaten Parigi Moutong, harga elpiji bersubsidi di tingkat pengecer mencapai Rp50.000 per tabung sedangkan di tingkat pangkalan hanya Rp16.000/tabung.
Berita Terkait
Seksi Propam Polresta Palangka Raya awasi penerimaan calon anggota Polri
Rabu, 24 April 2024 15:59 Wib
Pemda di Kalteng harus optimal awasi pembayaran THR tepat waktu
Kamis, 4 April 2024 16:34 Wib
DPRD Kotim minta pemda intens awasi peredaran mamin saat Ramadhan
Sabtu, 16 Maret 2024 19:23 Wib
DPKUKMP Palangka Raya libatkan BPOM awasi Pasar Ramadhan
Senin, 26 Februari 2024 16:38 Wib
Pers punya hak dan wajib mengawasi penghitungan suara pemilu
Senin, 19 Februari 2024 16:32 Wib
Fisipol UMPR Kalteng terjunkan 200 relawan awasi pencoblosan Pemilu 2024
Selasa, 13 Februari 2024 22:49 Wib
Bawaslu Kotim minta saksi peserta pemilu turut awasi pemungutan suara
Selasa, 6 Februari 2024 20:01 Wib
Bawaslu Gumas dan ratusan pengawas ad hoc awasi pendistribusian logistik
Rabu, 31 Januari 2024 15:04 Wib