Pemprov Kalteng temukan pedagang lakukan penyimpangan saat Ramadhan
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) masih menemukan adanya pedagang yang melakukan penyimpangan saat bulan Ramadhan.
Saat Disdagperin Kalteng melakukan pengecekkan ke Pasar Kahayan Kota Palangka Raya, ada ditemukan pedagang yang menjual daging tidak sesuai aturan, kata Kepala Disdagperin Kalteng Aster Bonawaty di Palangka Raya, Jumat.
"Daging yang dijual tersebut adalah daging kerbau beku. Yang kami maksud tidak sesuai karena jumlah timbangannya kurang dari satu kilogram," katanya.
Sementara pedagang menjualnya dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp80 ribu per kilogram, seharusnya dengan berat yang kurang dari satu kilogram, harganya pun diturunkan dari HET. Namun setelah diperiksa, hal itu terjadi karena pedagang tidak begitu memahami aturan yang harusnya ia terapkan.
Untuk itu ia langsung diberikan pembinaan oleh petugas sehingga kesalahan yang sama tidak terulang kembali di waktu yang akan datang. Sebab jika terjadi, maka akan merugikan masyarakat sebagai konsumen.
"Kesalahan itu tidak disengaja oleh pedagang dan telah mendapatkan pembinaan oleh kami. Jadi masyarakat tidak perlu takut dan diminta tetap tenang untuk berbelanja selama Ramadhan," paparnya.
Aster menjelaskan, berdasarkan pantauan yang pihaknya lakukan terhadap kondisi pasar saat ini, ketersediaan stok pangan relatif stabil. Tidak ditemukan pelanggaran seperti penimbunan sembako oleh oknum pedagang.
Selain itu, Disdagperin Kalteng bersama Tim Satuan Tugas Pangan berpotensi kembali turun ke lapangan untuk meninjau serta mengontrol harga jual di pasar. Hanya saja hal itu menyesuaikan perkembangan situasi di pasar nantinya.
Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri mengharapkan, agar ketersediaan kebutuhan pokok khususnya selama Ramadhan dapat terpenuhi serta tidak terjadinya lonjakan harga yang melebihi batas wajar.
"Untuk itu kami telah menginstruksikan, agar Disdagperin dan pihak terkait lainnya melakukan pengawasan secara menyeluruh, agar stabilitas harga dan ketersediaan sembako terjaga dengan baik," tuturnya.
Hal itu menjadi salah satu fokus Pemprov Kalteng selama Ramadhan, sebab biasanya tingkat konsumsi ataupun kebutuhan masyarakat di seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan dibanding hari-hari biasanya.
Saat Disdagperin Kalteng melakukan pengecekkan ke Pasar Kahayan Kota Palangka Raya, ada ditemukan pedagang yang menjual daging tidak sesuai aturan, kata Kepala Disdagperin Kalteng Aster Bonawaty di Palangka Raya, Jumat.
"Daging yang dijual tersebut adalah daging kerbau beku. Yang kami maksud tidak sesuai karena jumlah timbangannya kurang dari satu kilogram," katanya.
Sementara pedagang menjualnya dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp80 ribu per kilogram, seharusnya dengan berat yang kurang dari satu kilogram, harganya pun diturunkan dari HET. Namun setelah diperiksa, hal itu terjadi karena pedagang tidak begitu memahami aturan yang harusnya ia terapkan.
Untuk itu ia langsung diberikan pembinaan oleh petugas sehingga kesalahan yang sama tidak terulang kembali di waktu yang akan datang. Sebab jika terjadi, maka akan merugikan masyarakat sebagai konsumen.
"Kesalahan itu tidak disengaja oleh pedagang dan telah mendapatkan pembinaan oleh kami. Jadi masyarakat tidak perlu takut dan diminta tetap tenang untuk berbelanja selama Ramadhan," paparnya.
Aster menjelaskan, berdasarkan pantauan yang pihaknya lakukan terhadap kondisi pasar saat ini, ketersediaan stok pangan relatif stabil. Tidak ditemukan pelanggaran seperti penimbunan sembako oleh oknum pedagang.
Selain itu, Disdagperin Kalteng bersama Tim Satuan Tugas Pangan berpotensi kembali turun ke lapangan untuk meninjau serta mengontrol harga jual di pasar. Hanya saja hal itu menyesuaikan perkembangan situasi di pasar nantinya.
Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri mengharapkan, agar ketersediaan kebutuhan pokok khususnya selama Ramadhan dapat terpenuhi serta tidak terjadinya lonjakan harga yang melebihi batas wajar.
"Untuk itu kami telah menginstruksikan, agar Disdagperin dan pihak terkait lainnya melakukan pengawasan secara menyeluruh, agar stabilitas harga dan ketersediaan sembako terjaga dengan baik," tuturnya.
Hal itu menjadi salah satu fokus Pemprov Kalteng selama Ramadhan, sebab biasanya tingkat konsumsi ataupun kebutuhan masyarakat di seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan dibanding hari-hari biasanya.